Mohon tunggu...
sigit kurniawan
sigit kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

saya seorang guru matematika yang sedang mengikuti diklat online dari diklatonline.p4tkmatematika.org

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cermin Atasan

13 November 2016   18:46 Diperbarui: 13 November 2016   18:57 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Loyalitas kerja diartikan bahwa seorang pekerja wajib mencurahkan seluruh potensi yang dimiliki kepada pemberi kerja sehingga "disalahtafsirkan" bahwa pekerja yang dalam bbekerja sering lembur maka yang bersangkutan akan lebih loyal kepada tempat kerjanya. Pertanyaannya apakah benar demikian?  

Menurut penulis hal tersebut bukan salah namun kurang tepat, orang dinyatakan memiliki loyalrias tinggi bilamana dia memiliki ritme kerja yang 

1. Bekerja dengan cara cerdas 

2. Buah pemikirannya dapat membuat lebih berkembang 

3. Selalu berpikir positif dalam melaksanakan pekerjaan

Bekerja dengan cara cerdas 

A. Maksudnya pekerja terssebut mampu membagi waktu kapan dia harus bekerja cepat dan kapan dia harus bekerja santai. Bekerja cepat diartikan bekerja dengan cekatan dan cermat, sehingga apa yang telah disampaikan dari atasananya sungguh dapat dikerjakan dengan baik dengan tingkat kesalahan minimal sehingga alokasi waktu yang digunakan sangat efektif dan dapat menghindari yang namanya bekerja lembur. Bukankah dengan lembur perusahaan akan mengkeluarkan dana lebih untuk dibayarkan kepada pekerja yang melakukan lembur? 

Semakin banyak pekerja yang lembur dan waktu lemburnya lama akan dapat merugikan terhadap keuangan perusahaan? 

Nah hanya dengan menggunakan salah satu indikator ini saja maka bagian SDM perusahaan dapat menilai kemampuan pekerjanya 

B. Buah pemikirannya dapat membuat lebuah berkembang

Seandainya anda jadi atasan jangan suka memiliki "anak buah" yang selalu berkata "iya Pak, akan segera kami laksanakan", "maaf Pak, kesalahan saya dan segera akan kami perbaiki" ataupun "terima kasih atas masukkan bapak, kedepan bapak akan menjadi pimpinsan yang sangat luar biasa" . Namun berbahagialah bila anda memiliki "anak buah yang sanggup berkata : maaf Bapak apakah yang Bapak sampaikan tadi memiliki dampak yang signifikan kepada perusahaan?"  Secara sepintas aanda pimpinang akan sangat tersinggung pada anak buah anda yang terlalu berani berkata demikian namun coba anda lihat dari sisi lain bahwa anak buah yang demikian mencerminkan bahwa dia memang memiliki sebuah idealis dan loyalitas yang sangat luar biasa. Mengapa? Ya karena dengan mengajukan sanggahan "apakan benar keputusan Bapak memiliki dampak yang signifikan atas perusahaan? Berarti dia memiliki sudut pandang lain atau akibat lain yang kemungkinan daoat terjadi pada perusahan apabila sebagai ppimpinan aanda "nekat" melaksanakan keputusan anda. 

Sebagai pimpinan yang bijak anda dapat melajukan beberapa pertanyaan ini 

a. Mengapa anda berkata demikian, coba ungkapkan alasan anda dan bagaimana menurut anda sebaikanya?

b. Bagaimana sudut pandang anda melihat kepuutusan saya akan memiliki ppengaruh negatif kepada perusahaan?

c. Atau mungkin pertanyaan lain yang sekiranya membuat sang anak buah merasa kalau kkeberadaan dia sangat berarti bagi anda dan llingkungan kerja anda.

C. Selalu berpokir positif dalam melaksanakan tugasnya 

Hal ini dapat diartikan bahwa perkerja dalam bekerja bukan merupakan kewajiban seorang bekerja semata namun pekerja melalaksanakan kerja sebagai salah satu langkah dia dalam mengkembangkan potensi yang dimilikinya, jadi bukan lagi pekerja yang di tanggal 1 mengharap gajian dan tanggal 2-10 bekerja maksimal kemudian tanggal 11 - 30 akan bekerja sekadarnya mengingat sudah tanggal tua alias "logika tanpa dana jadi tumpul"  Ingat bahwa uang adalah akibat dari kita bekerja bukan uang adalah hadiah ketika kita bekerja. 

Orang cerdas dinegara ini sangat banyak, namun aapakah semua orang cerdas mendapatkan tempat untuk menjalankan idealisnya dalam Bekerja?

Selamat merenungkan buat anda pekerja, baik itu yang sedang memiliki posisi atau yang sedang menuju pada posisi. 

KERJA KERJA DAN KERJA 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun