Dalam proses pengimbasan ini, TIM RBD Kabupaten Hulu Sungai Tengah mengirinkan 2 buah puisi berbahasa Banjar dengan rentang waktu berbeda. Puisi pertama yang berjudul “Ganang Bigi Mata Anak Cucu Nang Baluman Cungul” dikirim pada hari Minggu tanggal 30 Juni 2024. Adapun puisi bahasa Banjar kedua yang berjudul “Mudahan Banua Kita Kada Nang Kaya Sahibar Kisah” dikirimkan pada hari Senin tanggal 1 Juli 2024.
Sumber: INFO BARABAI “News HST”, diakses Selasa, 2 Juli 2024
Link:
https://www.facebook.com/share/p/HoMAAcYSo4KArgEn/?mibextid=oFDknk
https://www.facebook.com/share/v/Q9FP2VmJpiKikWYj/?mibextid=oFDknk
Dari pengiriman kedua buah puisi tersebut ke salah satu grup publik di FB, ternyata mendapat tanggapan dan antusias warga yang luar biasa. Rentang waktu selama dua hari kedua puisi tersebut dibaca lebih dari 600 anggota grup publik FB dan dikomentari lebih dari 200 anggota grup. Dalam hal ini secara tidak langsung komunikasi antar TIM RBD dengan masyakarat umum yang mayoritasnya menggunakan bahasa Banjar Pahuluan sebagai bahasa keseharian terjalin dengan baik.
Adapun dari hasil komonikasi melalui media sosial tersebut, melalui komentar komentar warga diketahui ada terdapat kosa kata bahasa Banjar pahuluan yang jarang di dengar atau dituturkan oleh masyarakat pada kesehariannya. Kata-kata tersebut seperti: mancalapita, paribasa “ular kanyang, pikurat kada mati”, pilungsur, dikundahai, dll. Selain itu, bahasa bahasa yang digunakan dalam berkomentar kebanyakan menggunakan bahasa Banjar keseharian yang digunakan warga baik dalam bertutur kata secara lisan maupun secara tertulis. Dari sejumlah data data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa salah satu genre sastra puisi berbahasa Banjar secara teknis bisa dijadikan sebagai media pengimbasan RBD kepada masyarakat umum dengan memanfaatkan media sosial sebagai perantaranya.
“BENARKAN PUISI BAHASA BANJAR BISA DIJADIKAN SARANA
PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK?”