Mohon tunggu...
Santi Djiwandono
Santi Djiwandono Mohon Tunggu... Human Resources - Komunikator Handal

Di tahun 2013 Santi Djiwandono Inc. lahir sebagai konsultan komunikasi di Malang, membagikan keterampilan komunikasi kepada karyawan, mahasiswa dan perusahaan. Santi Djiwandono berkarir di PT HM Sampoerna Tbk. selama 15 tahun, sebagai Public Affairs Manager, Internal Communication Manager dan Corporate Social Responsibility Manager, mulai dari 1996 - 2011. Untuk lebih mengetahui tentang ilmu komunikasi, bisa langsung ke website saya di https://sdjinc.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

WhatsApp Group

13 Agustus 2019   18:54 Diperbarui: 13 Agustus 2019   19:12 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ada berapa WA Group yang sudah kita ikuti sejauh ini?

Di jaman canggih seperti sekarang ini, siapa yang tidak ikutan group WA?

Sayangnya kecanggihan teknologi dan cepatnya perkembangan media komunikasi tidak otomatis sejalan dengan kecakapan komunikasi para penggunanya, sehingga ada konflik baru sekarang ini. Berantem gara-gara tersinggung di WAG ! Bikin WAG baru karena WAG lama, ada yang asik. Informasi yang terlewat karena kepotong sama kiriman gambar atau video yang ga nyambung. Ruwet. 

Berikut ada tips agar WAG tetap jalan dengan mulus dan tetap memenuhi kebutuhan komunikasi anggotanya;

1. ada admin yg ditunjuk dan disampaikan kepada semua member WAG. Admin bikin aturan standar yg disampaikan kepada semua anggota baru, dan memberi peringatan 1-2 jika ada pelanggaran

2. hari tertentu untuk topik regular tertentu - supaya info2 penting tidak tiba2 ketumpuk dengan kiriman foto atau info2 lain yg tidak relevan

3. ditentukan hari tertentu saja khusus utk kirim foto2 kegiatan, 

4. pengumuman penting yg harus ditindak lanjuti diberi warna tertentu, dan ada tenggat waktu, jadi selama pengumuman penting itu blm tuntas, jangan ada info lain yg tidak terkait ikut masuk ke WA

5. ada jadwal piket (semacam gitu) untuk memantau WA agar tetap rapi dan efektif

6. Admin atau ketua grup perlu mengambil inisiatif mediasi ketika ada konflik.

7. Ketika ada yg left group, tanpa alasan, Admin segera japri ybs dan meminta penjelasan. Setelah itu penjelasan disampaikan kepada seluruh anggota WA 

Karena WAG adalah komunikasi yang tidak tatap muka, maka memang harus ada upaya lebih agar tidak terjadi miskomunikasi dan konflik. Bagaimanapun juga bahasa tulisan berbeda sekali dengan bahasa lisan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun