Inilah yang terkadang sering kita lupakan. Karena pola fikir kita telah disusupi keduniaan, hingga kita lupa dengan kepeduliaan sekitar. Coba daripada uangnya habis buat bayar cicilan motor dan mobil, mendingan uangnya kita sisihkan untuk tetangga dan saudara kita. Sesekali silaturahmi ke tetangga-tetangga, siapa tau, tetangga kita belum makan, atau tetangga kita anak-anaknya belum bayar sekolah.Â
Kita tidak usahlah itung-itungan dengan tetangga dan saudara, sudahlah kita tidak usah beralasan, itu motor dan mobil sebuah kebutuhan, memudahkan dan bla, bla, bla. Yuk kita contoh kakek buyut kita terdahulu, mereka jalan kaki, Alhamdulillah, usianya sampe 80 bahkan ada yang  sampai 100 lebih mereka tetap sehat.
Hapuskan Budaya Manja.
Sejujurnya dengan kita memiliki motor dan mobil itu bukan kebutuhan semata, melainkan kita manja untuk berjalan kaki. Jujur saja, saya sendiri pun hanya jarak 500 meter, meski pake motor hehehehe. Mungkin kedepannya, InsyaAllah saya tidak akan manja dan lebih memilih sehat untuk berjalan kaki.
Tidak Ada Orang Miskin di Indonesia
Indonesia kan sudah merdeka, masa sih masih ada orang miskin di Indonesia. Kalo jaman belanda jepang sih pasti banyak yang miskin. Kan sekarang udah merdeka, malu dong kita sebagai bangsa yang merdeka, melihat tetangga kita serba kekurangan. Udahlah tidak usah menuntut gono gini sama Negara, kita mulai dari diri kita sendiri aja. Punya duwit sisihkan buat tetangga, punya beras sisihkan buat tetangga. Apapun yang kita berikan, tetangga pasti akan mendoakan kita. Ingat! Doa yang tidak diketahui oleh orang itu mujarab.
Maaf, postingan ini hanya untuk saling melengkapi saja, saya juga belum melakukannya. Mudah-mudahan kedepannya saya bisa mengaplikasikannya. InsyaAllah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H