Mohon tunggu...
Scoundrell Scooter
Scoundrell Scooter Mohon Tunggu... wirausaha -

jauhkan korupsi diantara kita

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Tidak Ada Kemiskinan di Indonesia, yang Ada Hanya Ketidakpedulian

16 Maret 2018   02:44 Diperbarui: 16 Maret 2018   02:49 829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rasa Empati Yang Kian Memudar

Terkadang saya suka tertawa geli, katanya rakyatnya banyak yang miskin, katanya banyak yang kelaparan, tapi banyak motor dan mobil berkeliaran, bahkan beberapa orang indonesia, tiap rumah bisa memiliki 3 s/d 5 motor, ada juga tiap rumah memiliki 3 s/d 5 mobil. Apakah ini yang disebut indonesia miskin.

Terlihat jelas pada dua produk otomotif dunia, yang berinisial Y & H, bahkan saking indonesia menjadi pembeli terbesar di dunia, mereka memasukan nama indonesia di dalam sebuah arena balap motor dunia, sangat rancu indonesia yang katanya negeri gemah ripah loh jinawi, bangsanya harus kelaparan , bahkan harus terkapar dalam kemiskinan.

Sebagai anak bangsa kita harus jujur kepada diri kita sendiri, sejatinya kita hanya menyelamatkan diri kita sendiri dan tidak peduli dengan orang lain. kita hanya pintar berucap ketimbang bertindak, kita hanya pintar berkomentar tanpa ada solusi, kita senang berdebat tapi hasilnya NOL BESAR. kita lebh takut menghadapi kelaparan ketimbang empati terhadap lingkungan sekitar.

Sawah disulap Menjadi Lapangan Golf

Apakah ini yang disebut Indonesia modern, banyak mobil, banyak motor, gedung-gedung mencakar langit gagah berdiri, Hape-hape android bertebaran, sementara pasokan beras langka, harga-harga bumbu naik, pohon singkong sudah jarang. Apakah dengan hadirnya lapangan-lapangan Golf, warga sekitar bisa merasakan bermain golf. Inilah mafia tanah dan aparat setempat, terkadang seenaknya saja memainkan harga-harga tanah demi memperkaya dirinya sendiri tanpa memperdulikan efek kedepannya.

Sudahlah Jangan Saling Menyalahkan

Saat ini kita tidak usah saling menyalahkan, kedepannya kita harus sama-sama sadar diri. Masih banyak saudara-saudara kita disana yang membutuhkan uluran tangan kita. Untuk apa sih kita berlomba-lomba membeli HAPE, membeli moto, membeli mobil, toh orang-orang jepang yang membuat mesin-mesinya pun malah jalan kaki untuk pergi kepabriknya. 

Nah sekarang kita justru malah mengabaikan sawah-sawah kita sebagai bahan makanan kita dan direlakan dijual ke pihak pengembang untuk dibuat perumahan atawa lapangan golf. Yuk, kita sama-sama kembalikan niat para pahlawan-pahlawan kita terdahulu, yang berjuang agar negeri kita Indonesia menjadi negeri yang makmur dan sejahtera.

Makmur dan sejahtera bukan berarti kita banyak duwit, punya mobil atawa motor, makmur dan sejahtera adalah kita bisa mengelola sumber daya alam kita sendiri, dan hasilnya untuk kalayak ramai.

Sudahkah Tetangga dan Saudara Kita Makan Hari Ini

Inilah yang terkadang sering kita lupakan. Karena pola fikir kita telah disusupi keduniaan, hingga kita lupa dengan kepeduliaan sekitar. Coba daripada uangnya habis buat bayar cicilan motor dan mobil, mendingan uangnya kita sisihkan untuk tetangga dan saudara kita. Sesekali silaturahmi ke tetangga-tetangga, siapa tau, tetangga kita belum makan, atau tetangga kita anak-anaknya belum bayar sekolah. 

Kita tidak usahlah itung-itungan dengan tetangga dan saudara, sudahlah kita tidak usah beralasan, itu motor dan mobil sebuah kebutuhan, memudahkan dan bla, bla, bla. Yuk kita contoh kakek buyut kita terdahulu, mereka jalan kaki, Alhamdulillah, usianya sampe 80 bahkan ada yang  sampai 100 lebih mereka tetap sehat.

Hapuskan Budaya Manja.

Sejujurnya dengan kita memiliki motor dan mobil itu bukan kebutuhan semata, melainkan kita manja untuk berjalan kaki. Jujur saja, saya sendiri pun hanya jarak 500 meter, meski pake motor hehehehe. Mungkin kedepannya, InsyaAllah saya tidak akan manja dan lebih memilih sehat untuk berjalan kaki.

Tidak Ada Orang Miskin di Indonesia

Indonesia kan sudah merdeka, masa sih masih ada orang miskin di Indonesia. Kalo jaman belanda jepang sih pasti banyak yang miskin. Kan sekarang udah merdeka, malu dong kita sebagai bangsa yang merdeka, melihat tetangga kita serba kekurangan. Udahlah tidak usah menuntut gono gini sama Negara, kita mulai dari diri kita sendiri aja. Punya duwit sisihkan buat tetangga, punya beras sisihkan buat tetangga. Apapun yang kita berikan, tetangga pasti akan mendoakan kita. Ingat! Doa yang tidak diketahui oleh orang itu mujarab.

Maaf, postingan ini hanya untuk saling melengkapi saja, saya juga belum melakukannya. Mudah-mudahan kedepannya saya bisa mengaplikasikannya. InsyaAllah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun