Satu-satunya cara menangkal polarisasi dan radikalisasi adalah membuktikan bahwa konstitusi yang telah disepakati dan dijalankan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sungguh-sunguh  nyata dapat mencapai tujuan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Tujuan ini tidak akan tercapai bila nafsu kekuasaan pemimpin-pemimpin negara selalu disembunyikan dibalik baju retorika-retorika nasionalisme negara kebangsaan.
Sesungguhnya ada musuh bersama Nasionalis dan Islam garis keras yaitu golongan oportunis. Golongan ini memanfaatkan setiap situasi untuk nafsu kekuasaan semata. Saat ini golongan oportunis yang terkuat, terbanyak,  dan ada dimana-mana, baik di Pemerintaha, partai politik nasionalis maupun di partai politik Islam moderat, bahkan ada di organisasi Islam  radikal. Â
Golongan ini selalu berusaha mempertahankan status quo agar kekuasaannya tidak diganyang habis oleh Nasionalis dan Islam garis keras. Golongan oportunis melawan Islam garis keras dengan memakai baju Nasionalis, ada kalanya memakai baju Islam moderat. Kondisi inilah sesungguhnya terjadi hari ini, bukan nasionalis melainkan golongan oportunislah musuh Islam radikal paling berat.  Memang pada saatnya, Islam garis keras akan berhadapan dengan Nasionalis, tapi saat ini belum lagi. Nasionalis sejati masih tidur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H