Mereka memunculkan gagasan yang bermaksud ingin membangun masyarakat baru yang di pandang pantas dan adil.
Beliau juga memiliki karya yang berisi " sebuah pernyataan yang jelas tentang perlunya keterlibatan pendidikan dalam menyelesaikan masalah sosial yang terbit pada tahun 1932"
Melalui tulisanya ia mencoba bagaimana sistem sosial dan ekonomi masyarakat pada saat itu telah menjadi persoalan yang cukup membesar bagi masyarakat. Maka pendidikan menurutnya harus menjadi agen perubahan bagi rekontruksisosial.
Dalam aliran ini pendidikan di perlukan untuk mengungkapkan peradaban dan perumusan filsafat.
Konsepsi pendidik yang dapat mempersiapkan para pendidik untuk mengatasi krisis sosial dan ketertinggalan budaya dengan merekontruksi gagasan keyakinan dan nilai-nilai dalam kondisi yang berubah.
2. Caroline Pratt
Merupakan gerakan yang lahir atas suatu anggapan bahwa pronogesif melibatkan diri dengan masalah-masalah masyarakat yang ada di masa sekarang.
Beliau mengungkapkan bahwa seorang konveksionisosial yang berpengaruh pada periode ini.
Bahwa nilai terkesan suatu sekolah harus menghasilkan manusia-manusia yang dapat berfikir secara efektif. Untuk mencapai tujuan dalam aliran rekontruksionisme ini kita harus berupaya mencari kesepakatan dan kerja sama antar sesama manusia yakni agar dapat mengatur tata kehidupan manusia dalam suatu tatanan seluruh lingkungannya.
3. Paulo Freire
Beliau adalah seorang filsuf dari Brazil,dan lahir pada tanggal 19 September 1921 dan wafat pada tanggam 2 mei 1997 pada usia 75 tahun akibat penyakit jantung.
Beliau merupakan ahli di bidang hukum dan sempat menjadi seorang pengacara dalam waktu singkat. Beliau juga pernah menjadi guru bahasa di Portugis selama 6 tahun. Beliau juga dikenal sebagai tokoh utama aliran filsafat rekontruksionisme.
Beliau berpendapat bahwa pendidikan itu mempunyai tujuan untuk membuka mata peserta didik supaya mereka manyadari realitas dari kenyataannya. Dan bisa transformasi sosial.
Kegiatan membuka mata peserta didik ini disebut sebagai "Konsientasi" yaitu pemahaman mengenai keadaan nyata yang dialami oleh peserta didik.
Konsientasi ini bertujuan untuk membongkar apa yang di katakan Paulo Freire yaitu suatu kondisi masyarakat di buat patuh atau tunduk. Sehingga masyarakat tidak berani untuk menannyakan keberadaanya dan pada akhirnya mereka cenderung menerima keadaan mereka secara falistis.
Menurut Paulo Freire pendidikan itu ada campur tangan politik baik itu untuk mempertahankan status atau menciptakan perubahan sosial.