Mohon tunggu...
Sayyid Ahmad
Sayyid Ahmad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

mendengar musik dan menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Data Bencana yang Terjadi di Kota Cirebon dalam Tahun 2019-2023

26 Maret 2023   15:00 Diperbarui: 26 Maret 2023   15:09 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bencana dapat disebabkan oleh fenomena alam (natural disaster) atau ulah manusia (man-made disaster). Salah satu yang berasal dari alam yaitu adanya faktor geologi. Karena lingkungan geologis, Indonesia dapat dipengaruhi oleh peristiwa berbahaya seperti gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, dan tanah longsor, tidak terkecuali kota Cirebon. 

Meskipun jarang, bencana geologis dapat menyebabkan banyak korban jiwa dan kerugian ekonomi. Pertambahan penduduk dan pembangunan infrastruktur meningkatkan potensi risiko bencana geologi kecuali dilakukan upaya untuk mengurangi risiko bencana, termasuk informasi, penyebaran informasi dan pendidikan bencana.

Pohon Tumbang

Pohon tumbang yang terjadi di kota Cirebon di sebabkan karena terdapat masakah pada pohon. Masalah tersebut bisa karena kondisi pohon yang sudah sangat tua, mengering, kropos, serta akar yang sudah tidak mampu menahan badan pohon. Untuk mengurangi banyaknya kasus pohon tumbang sebainya pemerintah daerah membuat kebijakan untuk mengawasi serta mengevaluasi setiap pohon yang ada di tiap daerah. 

Evaluasi yang dilakukan pemerintah dengan memperhatikan variable umur, kondisi fisik, tinggi pohon, ukuran diameter, dan lebar daun pohon tersebut. Masyarakat juga seharusnya ambil peran aktif dengan melaporkan pohon yang kondisinya sudah membahayakan.

Cuaca Ekstem Angin Kencang

Masyarakat yang berada di Kota Cirebon selalu diimbau tetap waspada terhadap potensi bahaya yang ditimbulkan cuaca ekstrem saat memasuki pergantian musim. 

BMKG telah mengeluarkan imbauan tentang prediksi musim hujan ke musim kemarau dengan mempersiapkan apa yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya bencana angin putting beliung. Ada beberapa faktor sebelun terjadinya angin putting beliung. Masyarakat dapat melihat tanda-tanda sebelum terjadi potensi angin beliung dapat terjadi. Salah satu contohnya adalah saat masih pagi udara masih terasa sejuk berubah menjadi panas.

Banjir

Hujan yang deras serta lama dapat memicu banjir karena sungai tidak dapat menyerap air hujan dari daerah tangkapan air menyusut. BMKG setiap tahun sudaha mengingatkan tentang perkiraan musim hujan dan pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah banjir besar. Salah satunya untuk mempelancar aliran sungai yang terhambat oleh sampah, dan membuat resapan agar semua air hujan tidak langsung mengalur ke sungai.

Keringan dan Karhutla

Kekeringan yang terjadi di Kota Cirebon biasanya termasuk kekeringan hidrologi yang terjadi Ketika pasokan air tanah dan air permukaan berkurang. Kebakaran hutan dan lahan biasanya disebabkan oleh percikan api dari pembakaran sampah atau puntung rokok yang dibuang sembarangan dan menyebar ke vegetasi kering di sekitar lahan kosong. 

BMKG setiap tahun memperingatkan tentang prediksi puncak musim kemarau dan persiapan pencegahan kekeringan dan juga tentang Sarang Beruang. Salah satunya untuk menampung air pada saat peralihan musim hujan ke musim kemarau untuk mengisi danau, waduk, embung dan penampungan air buatan lainnya.

Gelombang Ekstrem

Gelombang pasang merupakan gelombang yang tinggi dapat ditimbulkan oleh efek terjadinya siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia dan sangat berpotensi kuat menimbul kan bencana alam. Gelombang ekstrem di Kota Cirebon biasanya terjadi saat air pasang disertai angin kencang. Setiap tahun BMKG merekomendasikan prakiraan cuaca di Kota Cirebon dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk menghindari gelombang dan keausan ekstrim. Salah satunya adalah penanaman tanaman pemecah gelombang sebagai benteng alam, seperti pohon bakau, cemara udang, cemara laut dan pohon pulan di sepanjang pantai.

Tanah Longsor

Benacana tanah longsor sering terpicu karena kombinasi hujan yang lumayan tinggi, lereng yang terjal, tanah yang kurang padat serta tebal, terjadinya pengikisan, berkurangnya penutupan vegetasi, dan getaran. Longsor juga disebut jenis gerakan massa tanah atau batuan, atau kombinasinya, turun atau menjauhi lereng, yang disebabkan oleh terganggunya stabilitas tanah atau batuan pembentuk lereng. Tanah longsor biasanya terjadi begitu cepat sehingga membatasi waktu untuk evakuasi diri. Bahan longsoran dapat menumpuk apa saja di jalur longsoran.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun