Mohon tunggu...
Sayyidah Labib
Sayyidah Labib Mohon Tunggu... Mahasiswa - (Mahasiswa)

Jangan Menunggu! Tidak ada waktu yang tepat untuk memulai. Mulailah dari titik dimana anda berdiri dan kemampuan yang anda miliki. Kemampuan yang lebih baik akan muncul dalam perjalanan. - Napoleon Hill

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Analisis Terjemah Ayat Al-Qur'an, Hadits dan Qaul Ulama

2 Januari 2022   17:50 Diperbarui: 2 Januari 2022   18:11 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Dalam penerjemahan dari suatu bahasa ke bahasa lain seringkali terdapat perbedaan, kejanggalan bahkan ketidak sesuaian dengan konteks. Oleh karena itu saya berusaha menganalisis beberapa terjemahan dari penggalan ayat Al-Qur'an, hadits dan Qoul Ulama. Harapannya dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Berdzikir merupakan suatu amalan ibadah yang perlu dilakukan sesering mungkin. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam Alquran surat Al Ahzab penggalan ayat 35:

وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَ الذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا...

“Dan laki-laki serta perempuan yang banyak menyebut (asma/berzikir) Allah, maka Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.”

Analisis :

Pertama : telah disebutkan dalam terjemah ayat diatas kalimat “laki-laki serta perempuan yang banyak menyebut (asma/berdzikir) Allah” yang merupakan terjemah dari والذاكرين الله كثيرا والذاكرات dimana dalam ayat tersebut tidak terdapat kata رجل و نساءatau sejenisnya yang berarti “laki-laki serta perempuan”. Tetapi dalam hal ini penerjemah disebutkan demikian untuk memperjelas makna kataالذاكرين yang merupakan bentuk jamak mudzakkar salim yang berarti menunjukkan makna laki-laki banyak, dan kata الذاكرات yang merupakan jamak mu’annats salim yang menunjukkan makna perempuan banyak. Bentuk penerjemahan diatas termasuk prosedur penerjemahan Parafrasa yang merupakan prosedur penerjemahan yang dilakukan dengan cara memberi penjelasan tentang makna dari suatu bagian teks. Sehingga penerjemah menambahkan detail informasi yang tidak terdapat dalam teks bahasa sumber.

Kemudian bentuk mufrod dari kataالذاكرين dan الذاكرات yaitu lafadz ذاكر dalam kamus At-taufiq berarti “menyebut/berdzikir/mengucapkan asma Allah”. Sedangkan pada terjemah diatas terdapat makna dalam kurung “berdzikir” yang berarti sama dengan menyebut asma Allah. Menurut saya sebaiknya menggunakan salah satunya saja agar tidak menyebabkan pemborosan kata dan tidak janggal ketika dibaca.

Kedua : Huruf wawu yang terdapat pada kata وَالذَّاكِرَاتِ dalam terjemah pada artikel tersebut memiliki makna "serta". Wawu tersebut adalah wawu athaf dilihat dari segi i’robnya sama dengan kata sebelumnya yaitu lafadz الذاكرين yakni dinashobkan. Namun pada terjemah tersebut diartikan "serta" seolah-olah seperti wawu ma’iyyah, hal ini karena sebelumnya sudah terdapat kata “dan” diawal kalimat sehingga jika wawu ini juga diartikan “dan” maka akan janggal Ketika diucapkan. Bentuk penerjemahan tersebut termasuk prosedur penerjemahan ‘Modulasi’ yakni penerjemah berusaha menyesuaikan makna suatu kata dengan gaya bahasa yang digunakan agar tidak janggal untuk dipahami.

Ketiga : Pada kalimat أَعَدَّ اللَّهُ yang berarti “maka Allah telah menyiapkan”. Jika ditinjau dari segi lafadznya dalam ayat tersebut tidak terdapat lafadz yang harus diartikan “maka”. Biasanya maka sering kita jumpai pada kalimat yang berupa syarat-jawab. Dalam terjemah pada artikel, kata “maka” hanya sekedar tambahan agar tidak janggal dan lebih mudah dipahami. Penerjemahan ini juga termasuk prosedur penerjemahan Modulasi.

Dari ketiga hasil analisis penerjemahan penggalan surat Al-Ahzab ayat 35 diatas, dapat disimpulkan bahwa kualitas penerjemahan ayat ini adalah “sudah baik”. Karena pada proses penerjemahan ayat ini, penerjemah melakukan prosedur penerjemahan yakni prosedur parafrasa dan prosedur modulasi. Yang pastinya, hal – hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan keselarasan teks terjemahan dengan apa yang dimaksud dalam teks yang diterjemahkan sehingga dapat memudahkan para pembaca (khususnya ahli tafsir) untuk memahami maksud dari ayat diatas.

  • Analisis Hadits

Aisyah meriwayatkan bahwa Nabi Saw. bersabda kepadanya ketika dia sedang haid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun