Selain menggunakan kamera pengawas, biasanya terdapat pejabat yang bertugas untuk melakukan pengawasan pada komunitas untuk mencatatkan nilai skor seseorang ke kantor pencatatan. Apabila ada warga dalam komunitas tersebut yang memiliki skor yang tinggi, akan mendapatkan penghargaan dan fotonya akan terpampang di tempat-tempat umum beserta kalimat pujian.
Meski pejabat yang mengawasi sistem ini memiliki wewenang besar, mereka juga tidak lepas dari pengawasan sistem tersebut. Mereka diharuskan mempertahankan standar yang lebih tinggi dan dikenai sanksi lebih berat untuk pelanggaran. Di beberapa kasus, pejabat yang terlibat dalam skandal korupsi atau perilaku tidak etis menghadapi penurunan skor yang drastis, dan dalam beberapa situasi, pembatasan profesional dan sosial yang signifikan. Skema ini mengingatkan bahwa dalam era digital China, tak seorang pun benar-benar lepas dari pengawasan Sistem Kredit Sosial.
Kontroversi dan Kritik
Meski Sistem Kredit Sosial dipandang sebagai inovasi oleh banyak pihak di China, namun sistem ini juga menjadi magnet bagi kontroversi dan kritik, terutama dari kalangan internasional. Salah satu kritik terbesar adalah mengenai potensi pelanggaran hak asasi manusia. Banyak pengamat memandang sistem ini sebagai instrumen negara untuk meningkatkan kontrol atas warganya, mengurangi kebebasan individu, dan membatasi hak-hak sipil. Kebebasan untuk bergerak, bekerja, dan belajar, yang seharusnya menjadi hak dasar, kini bisa dibatasi berdasarkan skor yang bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk ekspresi politik atau sosial yang tidak disukai oleh otoritas.
Selain itu, masalah privasi menjadi perhatian utama. Dengan pengumpulan data yang masif dan terus-menerus, warga menjadi subjek pengawasan konstan, menghilangkan batasan antara ruang publik dan privasi individu. Beberapa kritikus berpendapat bahwa sistem ini mengubah negara menjadi "penjara digital" di mana setiap langkah dan tindakan warga dipantau dan dinilai.
Tak kalah penting, kekhawatiran mengenai kesalahan dan bias dalam algoritma AI juga menjadi sorotan. Meskipun AI dianggap objektif, namun algoritma yang digunakannya dirancang oleh manusia, yang bisa saja membawa bias dan prasangka pribadi mereka ke dalam kode. Kesalahan dalam pengenalan wajah atau kesalahan dalam menginterpretasikan data dapat mengakibatkan konsekuensi serius bagi individu yang bersangkutan, misalnya penurunan skor atau sanksi yang tidak adil.
Terakhir, ada kekhawatiran bahwa sistem ini dapat digunakan sebagai alat pembalasan atau manipulasi politik, di mana individu atau kelompok yang dianggap sebagai oposisi dapat diberikan skor rendah atau dihukum tanpa alasan yang jelas. Semua kritik ini menggarisbawahi tantangan etika dan moral dari penerapan teknologi canggih dalam tata kelola sosial.
Apa Kata Pemerintah China
Menanggapi gelombang kritik dan kekhawatiran dari dalam dan luar negeri, pemerintah China telah mengeluarkan pernyataan resmi mengenai Sistem Skor Kredit Sosial. Menurut otoritas Beijing, tujuan utama sistem ini adalah untuk "membangun masyarakat sosialis yang harmonis", di mana individu dan perusahaan dihargai berdasarkan kontribusi dan perilaku mereka terhadap masyarakat. Sistem Kredit Sosial dilihat sebagai alat untuk mempromosikan integritas dan kejujuran di seluruh masyarakat, mendorong warga untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka dan memperkuat kepercayaan sosial.
Selain itu, dalam merespons kekhawatiran mengenai pelanggaran privasi, pemerintah telah menegaskan bahwa data individu dilindungi dengan ketat dan hanya digunakan untuk tujuan yang telah ditentukan oleh Sistem Kredit Sosial. Meski demikian, definisi 'tujuan yang telah ditentukan' ini tetap menjadi sorotan, mengingat ruang lingkup yang luas dari informasi yang dikumpulkan.
Dalam upaya untuk mengatasi potensi kesalahan atau bias dalam algoritma AI, pemerintah China telah mengumumkan kerja sama dengan beberapa institusi akademik dan penelitian untuk penyempurnaan teknologi yang digunakan. Tujuannya adalah untuk memastikan keakuratan, objektivitas, dan keadilan dalam penilaian skor.
Mengenai kritik terkait potensi penyalahgunaan sistem ini untuk tujuan politik, pemerintah China menekankan bahwa Sistem Kredit Sosial dirancang untuk meningkatkan kepercayaan sosial dan tidak dimaksudkan sebagai alat untuk mengekang kebebasan ekspresi atau aktivitas politik. Meskipun demikian, kritikus tetap skeptis, mengingat track record pemerintah dalam mengawasi dan mengendalikan narasi publik.