Mohon tunggu...
Sayla Salsadilla
Sayla Salsadilla Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Nama saya Sayla Salsadila, saya adalah seorang pelajar Mahasiswa semester 1 yang mengambil Program Studi S1 Manajemen. Saya lahir di Garut, 07 Juli 2006 , dan tinggal di Bandung. Adapun prestasi yang pernah saya dapat yaitu Juara 2 Lomba Puisi se - Kabupaten Garut.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengapa Budaya Menulis di Indonesia Sangat Rendah?

25 Oktober 2024   12:02 Diperbarui: 25 Oktober 2024   12:16 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Minimnya Variasi Bahan Bacaan

  • Jenis Bahan Bacaan yang Terbatas: Bahan bacaan yang tersedia di pasaran umumnya didominasi oleh buku pelajaran dan buku teks. Hal ini membuat masyarakat, terutama anak muda, merasa bosan dan tidak tertarik untuk membaca.
  • Kurangnya Kreativitas dalam Penyajian Bahan Bacaan: Bahan bacaan yang tersedia umumnya disajikan dengan cara yang monoton dan tidak menarik. Hal ini membuat masyarakat, terutama anak muda, lebih memilih untuk menonton video atau bermain game daripada membaca.

4. Dominasi Media Sosial:

  • Kecanduan Media Sosial: Masyarakat, terutama generasi muda, saat ini lebih banyak menghabiskan waktu di media sosial daripada membaca buku. Hal ini membuat mereka tidak memiliki waktu untuk membaca dan minat baca mereka pun menurun.
  • Konten Media Sosial yang Kurang Edukatif: Konten yang beredar di media sosial umumnya bersifat hiburan dan tidak edukatif. Hal ini membuat masyarakat, terutama generasi muda, tidak mendapatkan pengetahuan dan wawasan yang bermanfaat dari media sosial.

Solusi & Strategi untuk Meningkatkan Minat Baca Indonesia

Meskipun tantangannya besar, namun bukan tidak mungkin untuk meningkatkan minat baca Indonesia. Berikut beberapa solusi yang bisa diterapkan:

  • Memperbanyak dan meningkatkan kualitas perpustakaan: Pemerintah dan pihak swasta dapat bekerja sama untuk membangun dan mengembangkan perpustakaan di seluruh daerah. Perpustakaan yang nyaman dan memiliki koleksi buku yang menarik akan meningkatkan minat baca masyarakat.
  • Mengenalkan budaya baca sejak dini: Orang tua dan pendidik perlu berperan aktif dalam menumbuhkan minat baca anak sejak usia dini. Membacakan cerita, menyediakan buku bacaan yang sesuai usia, dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk membaca bisa menjadi langkah awal yang baik.
  • Menyediakan variasi bahan bacaan: Selain buku cetak, perpustakaan dan sekolah juga bisa menyediakan bahan bacaan digital (e-book) dan audiobook. Selain itu, jenis bacaan yang tersedia harus disesuaikan dengan minat baca masyarakat, seperti komik edukatif, novel inspiratif, atau majalah sains.
  • Menyelenggarakan kegiatan literasi yang kreatif: Kegiatan seperti lomba menulis, diskusi buku, atau temu penulis bisa menjadi cara yang menarik untuk meningkatkan minat baca masyarakat.

Sampoerna Foundation: Mendorong Generasi Literat Indonesia

Sampoerna Foundation percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik. Melalui program-program yang berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan, Sampoerna Foundation turut berupaya untuk meningkatkan minat baca Indonesia.

Dengan mendukung budaya literasi, kita bisa menciptakan generasi yang cerdas, kreatif, dan inovatif.https://www.sampoernafoundation.org/id/budaya-membaca-di-indonesia-tantangan-dan-penyebabnya/#:~:text=Budaya%20literasi%20Indonesia%20yang%20rendah%20tentunya%20dapat%20menghambat,baru.%20Ini%20berdampak%20pada%20kualitas%20pendidikan%20secara%20keseluruhan.

Kemalasan menulis disebabkan oleh kurangnya minat baca. Adapun penyebab lainnya adalah penggunaan teknologi digital yang lebih canggih sehingga menulis tidak lagi menjadi media untuk mencatat. Karena, dengan mencatat manual itu lebih gampang pegal beda dengan mengetik prosesnya juga cepat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun