Mohon tunggu...
Akhmad Saefudin
Akhmad Saefudin Mohon Tunggu... Editor - An Amateur Writer

Penikmat tulisan bagus yang masih saja malas belajar menulis bagus......

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tuhan, Bolehkan Aku Me-request Mimpi?

13 November 2022   17:27 Diperbarui: 13 November 2022   17:29 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: viu.com

Sebuah notifikasi pesan masuk. Namamu muncul di layar, dan mood-ku langsung memburuk. Kenapa dia masih saja nekat berkomunikasi, bukankah setahun lalu kau memilih mengakhiri interaksi kita? Kenapa mendadak kau tarik ludahmu sendiri. Aku kesal dan marah, tetapi tetap saja rasa ingin tahuku mengusik. Dari tampilan notifikasi pesanmu, aku jadi tahu, ini pasti link tulisanmu di kompasiana.

Setelah setengah jam, akhirnya kubuka juga pesanmu. Sengaja kujeda, takut saja kalau kamu jadi gede rasa. Sebuah link tulisan berjudul "Request Mimpiku Dibayar Lunas"

Tak menunggu waktu lama, tulisanmu sudah kulumat. Dan entah kenapa, dadaku ikut berkonstraksi saat membacanya, dan saat tulisan berakhir, reflek pula kuhembuskan nafas panjang. Kenapa tulisanmu tetap terasa berat saat kubaca. Apakah ini hanya pengalamanku karena merasa menjadi bagian dari isi cerita, ataukah tulisanmu sukses meluapkan rasa marah, sedih, kangen, dan gembira yang campur aduk? Agh, sudahlah. "Tuhan, bolehkah pula aku me-request mimpi?". []

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun