Imam As-Suyuthi rahimahullah menafsirkan az-zur sebagai parkataan dusta dan fitnah. Dalam konteks kekinian, bukankah az-zur itu berlangsung massif, hoax dan fitnah. Facebook, twitter, instagram, bahkan platform Kompasiana juga tak steril dari gejala itu, parade kebencian atas seteru politik yang disajikan dengan berbagai narasi nan indah.
Kalau selama Ramadhan kita mampu bertahan dari yang halal di luar Ramadhan, yakni makan, minum, dan berhubungan seks bagi suami istri. Lantas, kenapa justru kita tak sanggup mempuasakan diri dari sesuatu yang terlarang di luar Ramadhan dan apalagi di Ramadhan nan suci ini. Mari kembali, mari menepi dari hingar-hingar yang tak produktif, sekadar memperturutkan ego dan keinginan yang meledak-ledak, hingga kita alpa bahwa sedang berpuasa. []
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H