Memberi isyarat eksistensi
Namun siapa peduli? Orang-orang menganggapnya sebagai pengganggu mimpi
Tak ada yang sudi mendengarnya berbunyi
Begitulah keadaannya kini, tak ada yang mengasihi
Begitu terus, setiap detik menjelma jadi ratusan hari
Jarum jam terus berputar, wajahnya makin usangÂ
Sampai tiba di suatu sore, jam tua tak lagi mampu menghitung masa
Ia mati dalam kubangan putus asa
Setelah berhari-hari mati
Barulah orang menengoknya lagi
Untuk terakhir kali, sebelum hidup lagi, untuk kembali terbengkalai
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!