Mohon tunggu...
Sayekti Milan
Sayekti Milan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Sosiologi yang jatuh cinta dengan dunia tulis menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

3 Alasan Kita Harus Normalisasi Beli Air Mineral Saat Jajan

11 November 2024   12:40 Diperbarui: 11 November 2024   12:49 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kasus kaum muda hingga anak-anak gagal ginjal dan diabetes banyak berseliweran di laman media sosial belakangan ini. Akun di Tiktok @Lukearema contohnya. Ia membagikan momen saat ia mewawancarai seorang anak yang di diagnosa gagal ginjal dan terpaksa bolak-balik ke RSCM dua kali dalam seminggu untuk cuci darah. Di video tersebut diketahui, sang ibu memaparkan bahwa anaknya menderita gagal ginjal lantaran jarang minum air putih dan lebih memilih minuman serbuk.

Kasus itu bikin saya miris sekaligus mawas diri. Kita sama-sama tau, bahwa minuman serbuk, minuman kemasan, minuman warna-warni dengan berbagai topping (sebut saja minuman rasarasa) tersedia di setiap sudut kehidupan kita. Di sekolah, kantor, tempat wisata, fasilitas umum, hingga tempat ibadah tersedia minuman tersebut dengan harga yang terjangkau mulai dari 1000 rupiah hingga yang termahal yang mungkin harganya diatas 100.000 rupiah.

Belakangan juga saya menyadari kalau membeli minuman dengan rasa-rasa, seperti thai tea, ice cream matcha, boba sundae, dan sebagainya tidak hanya soal kepraktisan dan kenikmatan, tapi juga menjadi bagian gaya hidup. Dalam kata lain ikut-ikutan tren atau sebagai bahan postingan di Instagram.

Namun postingan tentang anak gagal ginjal atau diabetes jangan hanya jadi tontonan lalu lanjut meneguk thai tea atau minuman rasa-rasa lainya lagi. Mari kita diskusikan 3 hal berikut ini. 3 hal yang bikin Anda dan saya sama sama sepakat bahwa menormalisasi beli air mineral dari pada minuman hits kekinian adalah hal normal.

1. Pertimbangan Kesehatan: Bukan nggak punya duit, cuma sayang sama ginjal

Di tengah tren minuman hits sekarang, orang yang memilih air mineral daripada minuman rasa-rasa seringkali dicap sebagai orang yang 'hemat berat badan', karena harganya lebih terjangkau dibanding lemon squash, thai tea, latte, dan segala minuman warna-warni dengan topping di atasnya. Padahal, alasan sebenarnya adalah mawas diri untuk mencegah asupan berlebihan gula, kafein, sodium, pengawet, dan kandungan kimia lainnya yang berbahaya bagi tubuh.

Sebut saja kafein. Kafein memang bikin kita melek dan bersemangat untuk mengejar deadline. Tapi jangan abai karena kelebihan asupan kafein berbahaya juga. Selain menyebabkan insomnia, konsumsi berlebihan pada kafein juga berkonribusi pada asam lambung, kecanduan, dehidrasi, bahkan bisa meningkatkan gangguan kecemasan. 

Selanjutnya gula. Minuman hits saat ini banyak mengandung gula tinggi. Gula adalah dalang dari banyak penyakit, seperti kerusakan gigi, obesitas, dan diabetes. 

Jangan lupa pengawetnya. Minuman kemasan yang lagi ngetrend saat ini emang sering banget pakai bahan pengawet. Nah, kebanyakan zat pengawet ini kalo dikonsumsi berlebihan juga bisa bikin masalah, seperti penyakit gagal ginjal. Gagal ginjal kronis itu serius banget, guys. Sekali terkena, susah banget disembuhin kecuali dengan cangkok ginjal. Pokoknya, amit-amit deh, better safe than sorry!

Bahaya dari minuman rasa-rasa atau minuman berkalori tinggi tersebut bukan dongeng belaka. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, kasus obesitas, diabetes, bahkan gagal ginjal marak terjadi pada kaum muda bahkan anak-anak. Mengonsumsinya sehari-dua hari nggak akan berefek banyak. Lain halnya jika di konsumsi jangka panjang. Kalau kata dokter "siap-siap di urus BPJSnya". 

Jadi nggak lucu kan, kalau ikut-ikut tren, cari yang enak-enak aja, tapi nanggung banyak resiko. Mending yuk, kita bikin tren baru "beli air mineral pas jajan". Biar bisa join tren tanpa takut kena penyakit. 

2. Membeli air mineral dari pada minuman rasa-rasa adalah tindakan heroik

Udah tau sendiri kan bahaya konsumsi berlebihan pada minuman rasa-rasa berkalori tinggi atau minuman hits sekarang? Makanya, membeli air mineral pas jajan itu sebenarnya tindakan heroik lho!

Orang yang mulai membiasakan diri buat membeli air putih dibanding minuman rasa-rasa berarti sedang menjadi pahlawan untuk dirinya sendiri. Ia menyelamatkan dirinya dari penyakit-penyakit ngeri yang mungkin muncul akibat konsumsi berlebihan pada minuman rasa-rasa. 

Seperti kata pepatah "lebih baik mencegah dari pada mengobati". Jangan lupa kalau biaya berobat sekarang mahalnya nggak main-main. 

Jangan lupa juga, kalau orang yang membiasakan membeli air putih sebagai alternatif minuman rasa-rasa atau berkalori tinggi juga pahlawan bagi orang sekitarnya. Barangkali, ada satu-dua orang yang mengamati kebiasaanmu membeli air mineral dan mereka termotivasi. Dari yang awalnya satu-dua orang, jadi belasan, puluhan, bahkan ratusan orang. 

Intinya, dengan membiasakan diri membeli air putih sebagai alternatif minuman rasa-rasa, kamu bisa jadi pahlawan dalam memulai hal baik.

3. Harganya paling masuk di kantong

Sekarang, mari kita bincangkan masalah harganya. Poin ini ada hubungannya dengan poin satu, tapi mari kita sepakati perbedaan antara orang yang hemat dan orang yang dompetnya kering. Orang hemat belum tentu nggak punya duit, tapi orang yang nggak punya duit pasti terpaksa hemat. 

Upaya mengehmat bisa dimulai dengan memilih air mineral di banding minuman rasa-rasa dengan topping diatasnya. Harga air putih relatif sama di berbagai tempat. Dari toko kelontong hingga toko elite, harga air mineral botol berkisar dari 3000 sampai 6000 rupiah. 

Sekarang, mari kita lihat fenomena mahasiswa nongkrong di kafe untuk mengerjakan tugas. Mereka rata-rata mampir di kafe bisa 2-3 kali seminggu. Kalau setiap nongki mereka membeli lecy tea, thai tea, americano yang harganya diatas 15.000 rupiah, dompet langsung menjerit.

Maka untuk mengatasi hal tersebut, membeli air mineral yang harganya jauh lebih murah adalah salah satu upaya cerdas menyelamatkan keuangan mahasiswa kos-kosan. Memang ada sih, air minum rasa rasa dalam kemasan dengan harga kisaran 1000 hingga 10.000 rupiah. Tapi balik lagi ke isu kesehatan. Kandungan gula hingga pengawet di dalamnya jelas bahaya bagi kesehatan kalau setiap hari dikonsumsi.

Jadi biar hemat dan sehat, membudayakan membeli air mineral sebagai alternatif minuman rasa-rasa adalah tindakan cerdas.  Ingat, kondisi keuangan juga berdampak pada kesehatan mental.

3 alasan itu lebih dari cukup untuk kita membuat kesepakatan, bahwa membeli air mineral saat main atau nongki di kafe adalah hal normal, bukan karena nggak punya duit atau orang pelit, tapi orang yang peduli pada kesehatan dan berani memulai kebaikan.

Intinya, yuk kita bikin tren baru, "beli air mineral pas jajan". 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun