Mohon tunggu...
Sayekti
Sayekti Mohon Tunggu... Lainnya - love to read and write

Kebanyakan artikel yang ditulis mengenai travel dan film

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Selamat Ulang Tahun #Part2

31 Oktober 2021   12:44 Diperbarui: 31 Oktober 2021   13:07 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Meniup lilin pada kue ulang tahun (sumber:soompi.com)

Bagian 1 : Selamat Ulang Tahun #Part1

Langit sore ini berwarna abu-abu. Angin bertiup masuk ke ruang kelas lewat jendela yang terbuka. Karin mengalihkan pandangan ke luar jendela. Dari bangkunya terlihat area parkir motor kampus yang sudah sepi. Daun pohon kersen berjatuhan ke area parkir tertiup angin. Mendung bergelayut dilangit,rintik hujan pun mulai turun. Karin beranjak menutup jendela di samping bangkunya dan segera menyalakan AC. Kemudian Ia kembali duduk dan memperhatikan Novi yang sedang presentasi di depan kelas bersama kelompoknya.

"Silakan, bagi teman-teman yang ingin bertanya." ucap Novi.

Beberapa anak pun mengacungkan jarinya. Tanya jawab pun berlangsung kemudian. Namun tak seperti biasanya, Karin tidak ikut serta dalam diskusi. Ia hanya mendengarkan diskusi yang berlangsung. Karin menopang dagu, menahan kantuk. Kelas sore ini adalah kelas pengganti, karena Pak Lukas dinas ke luar kota pada Senin lalu. 

Pak Lukas kemudian menutup kuliah setelah kelompok Novi menjawab pertanyaan dari anak-anak lain. Jika hujan tidak turun, Karin ingin segera lari pulang agar bisa beristirahat di kost. Sejak jam 7 Karin sudah ada di kampus, menemui dosen untuk asistensi tugas besar miliknya. Kemudian ia mengikuti 2 kelas berurutan. Siangnya setelah istirahat di kantin, ia mengikuti rapat acara jurusan. Selesai rapat, Karin sudah ditunggu teman kelompoknya untuk mengerjakan tugas besar di perpustakaan. Kemudian tibalah waktunya untuk kelas Pak Lukas. Karin mencuri waktu untuk istirahat, sambil mendengarkan kelompok lain presentasi. Meskipun omongan temannya hanya masuk kuping kiri dan keluar kuping kanan.

Pak Lukas meninggalkan kelas, diikuti beberapa teman Karin yang nekat menerobos hujan. Mungkin mereka memiliki urusan penting. Tidak terasa sudah masuk musim hujan, padahal beberapa hari lalu cuaca masih cerah dan terasa sangat panas beberapa hari terakhir.

"Karin, kok ngelamun mulu sih dari tadi !" Novi mendekat ke Karin, 

"Aduh aku ngantuk banget nih! Jam segini biasanya udah habis tidur di kost, kok padat banget hari ini." jawa Karin,sambil menyenderkan kepalanya ke meja.

"Waduh Rin, nanti malam padahal masih lembur kita ngerjain buat asistensi besok." goda Novi.

Karin memejamkan mata, tidak membalas.

Hujan makin deras, teman-tema Karin pun enggan meninggalkan kelas. Mereka menunggu hujan reda sambil berbincang.

"Permisi Kak." Seseorang membuka pintu kelas, kemudian masuk diikuti beberapa temannya. 

Mereka merapat ke meja terdekat, menyapa segerombol teman Karin.

"Waduh adek kelas PDKT nih."bisik Elma yang kini sudah bergabung dengan Novi, mengganggu tidur darurat Karin.

"Apa aku pura-pura tidur aja nih kaya Karin? Mereka berani ngga ya bangunin kita?" Novi cekikan.

Karin mengernyitkan dahi, kenapa temannya tak bisa tenang,menganggu saja. Padahal hujan seperti ini, enaknya dipakai untuk tidur.

"Novi pinter amat deh lo! Ini baru ujian mental buat mereka hahaha."Elma antusias menyambut ide Novi. Tertawa-tawa menepuk pundak Karin.

"Mana ada orang langsung tidur habis ketawa keras kaya gitu! Kalian nih ketahuan banget mau ngerjain maba." Karin duduk tegap, bangun dari tidurnya.

"Aduh Karin malah bangun sih Lo !"Elma menahan tawa.

"Elma ga ada diemnya emang ya." Yoyo mengejek Elma.

Yoyo menarik kursi dan duduk di samping meja Karin. Yoyo tak sendiri, Boby yang tadi duduk sebangku dengannya, juga ikut bergabung. Duduk di samping Novi.

"Aduh-aduh makin ramai,Karin gajadi tidur tuh." jawab Elma.

"Yaaa,kok nyalahin gue? Baru datang nih!"

"Udah-udah! Udah ilang ngantukku."Karin melerai.

"Elma PD banget, emang mereka mau minta TTD kamu."goda Boby.

"Yeee,gue kan mau meramaikan aja drama maba-kating. Ngga seru ah lo."Elma membela diri.

"Iyanih, biar seru,jail dikit boleh. Liat tuh,udah ada yang lirik-lirik ke sini."tambah Novi.

"Santai-santai ,gausah kita persulit lah." himbau Yoyo.

"Iya Pak RT!" jawab Elma sewot.

Karin, teringat saat ia masih menjadi mahasiswa baru. Ia dan teman angkatannya juga diberi tugas oleh senior, untuk mendapatkan TTD kakak tingkat lengkap dengan biodata, katanya biar akrab dengan kakak tingkat. Karin sih menurut saja, toh tidak ada sikap dari kakak tingkat yang aneh dan mempersulit. Menambah kenalan tidak ada ruginya.Ya walaupun tugas tersebut cukup menyita waktunya. Segerombol mahasiswa baru yang masuk tadi masih sibuk mengobrol dengan beberapa teman Karin. Kemudian beberapa mahasiswa baru masuk ke ruangan dan mengahampiri meja Karin. Salah satu menyapa dan memulai perkenalan.

Elma yang tadi berniat jahil dan ingin terlihat galak di mata adik tingkat malah asik ketawa dan bercanda dengan mereka. Pembicaraan pun berlangsung membahas dosen-dosen jurusan, kegiatan kampus, dan kota tempat mereka merantau mereka ini. Kemudian Karin dan teman angkatannya menyampaikan biodata, yang kemudian dicatat oleh adik tingkat.

"Kalau kak Boby lahir tanggal berapa?"tanya Rudi, salah satu mahasiswa baru.

"27 November. Tahunnya gausah ditulis ya."jawab Boby.

27 November ? Karin terkejut. Ternyata ia dan Boby memiliki hari ulang tahun yang sama. Tapi biasa saja kan, dalam satu hari pasti banyak bayi yang lahir. Karin berusaha bersikap biasa saja. Tapi entah mengapa ia merasa senang. Ia merasa hal ini lucu, lahir di hari yang sama dengan Boby. 

"Kalau aku minggu depan nih. Kalian tanya mau kasih kado yaa,jangan lupa ya! Minggu depan,tanggal 6 lo!"Elma menyambung, menggoda adik tingkatnya yang terlihat serius dan lelah. Mereka pun tertawa. Obrolan pun berlanjut  dengan curhatan para mahasiswa baru mengenai pengalaman awal masa kampus mereka. 

"Kak Karin, biodatanya belum nih. Dari tanggal lahir dulu deh kak, berapa tanggal lahirnya ?" Rudi kembali bertanya mewakili teman-temannya.

"Aku, 27 November dik."jawab Karin. Rudi dan anak-anak lain segera mencatat.

Karin melirik Boby. Boby yang semula memperhatikan Rudi mencatat, kemudian melihat ke arah Karin juga dan ia tersenyum. Karin tersenyum canggung. Mungkin teman dan adik tingkatnya tidak menyadari bahwa tanggal lahirnya sama dengan Boby karena  terlalu asyik mengobrol. Karin mengalihkan pandangan ke Rudi, kemudian lanjut menjawab pertanyaan seputar biodata nya.

Hujan sudah berhenti. Obrolan Karin dengan adik tingkatnya juga sudah selesai. Rudi dan tema-temannya pamit pulang duluan. Novi pun mengajak Karin dan yang lain makan terlebih dahulu sebelum pulang ke kost dan rumah masing-masing. Mereka meninggalkan kelas menuju tempat parkir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun