Mohon tunggu...
asfar mahbub
asfar mahbub Mohon Tunggu... Wiraswasta - influencer

seorang santri, NU tulen, sedang membangun masyarakat lewat Madin dan TPQ

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mendekonstruksi Nilai: Pemikiran Baru tentang Pengukuran Kemajuan Siswa

11 Januari 2024   22:25 Diperbarui: 13 Januari 2024   19:45 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Mendekonstruksi Nilai: Pemikiran Baru tentang Pengukuran Kemajuan Siswa"

Gambaran penilaian dalam Pendidikan

Assalamualaikum sobat kompas dimanapun berada, john Dewey, seorang filsuf pendidikan, menyatakan bahwa pendidikan adalah suatu proses pengembangan semua kemampuan manusia yang mungkin berkembang dalam masyarakat.

Berbeda dengan john dewey , Paulo Freire memberikan makna bahwa pendidika ialah dimana siswa tidak hanya menjadi objek dalam Pendidikan namun juga berperan aktif dan menjadi subjek dalam Pendidikan.

Lantas setelah mengamati kedua pengertian Pendidikan di atas, satu benang merah pun terlintas di benak penulis ialah kata pengembangan dan beperan aktif, kedua kata ini agak memiliki gagasan yang berbeda namun kecondongan bahwa 2 tokoh tersebut untuk memaknai Pendidikan ialah sesuatu yang bergerak dan selalu ber inovasi, terlepas dari bagaiman memaknai Pendidikan itu sendiri,dalam system pendidikan  ada system penilaian, dimana bentuk penilaian tersebut tentu ber aneka macam, hal ini karena menyesuaikan alat pengukuran penilaian misalnya, menggunakan penilaian sumatif di akhir masa pembelajaran dengan menggunakan alat ukur berupa soal dengn isian ganda serta uraian.

Penilaian dalam Pendidikan formal, merupakan hal yang penting, ini digunakan untuk melihat seberapa besar keberhasilan seorang guru dalam pembelajaran. Penilaian Pendidikan tidak hanya seputar pemahaman siswa terhadap materi, namun atitude dan kesopanan terhadap guru serta teman sebaya juga dinilai.

Gambaran Pengukuran kemajuan siswa

System penilaian juga merupakan bentuk tertulis dari pengukuran kemajuan siswa selama pembelajaran, tentunya hal ini bisa dilihat dengan apakah siswa mampu mencapai KKM ataupun tidak (kurikulum K13), namun system KKM pada kurikulum merdeka telah dihapus.

Pertanyaan yang muncul, lalu kenapa kurikulum merdeka penghapus KKM, jawabanya ialah  angka-angka yang digunakan untuk menentukan kelulusan siswa tersebut justru menghapus makna Pendidikan itu sendiri, serta membuat Lembaga sekolah kehilangan makna pembelajaran dan Pendidikan karena berfokus pada angka-angka.

Dekonstruksi merupakan suatu pemikiran untuk memahami kontradiksi yang ada di dalam teks dan mencoba untuk membangun kembali makna-makna yang sudah melekat dalam teks tersebut. ini sebagai bentuk pemahaman kembali bagaimana makna nilai bagi pengukuran kemajuan siswa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun