Mohon tunggu...
Wingki Ariasman
Wingki Ariasman Mohon Tunggu... Freelancer - @sayap2langit

Menumpahkan segala emosi yang boleh saja disebut dengan seni, bercinta dalam aksara berkelamin rasa.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cinta Usang Pejuang Tua

25 Oktober 2020   04:52 Diperbarui: 30 Oktober 2020   05:21 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kutulis rangakaian kata cinta pada kertas usang

dalam amplop Juli 1943, bergambar perangko seorang pria mengacungkan bambu

Mengobarkan geloraku terhadap engkau gadis yang duduk tiga bangku  ruang kelasku,
gadis ayu gemulai rebutan pasangan beberapa mata.

Surat itu akan kuberikan kala jabat tangan, setelah tegur ataupun sapa
yang hingga saat ini belum tersampaikan.

Aku terlalu kecut melihat gelagat
aku terlalu surut dalam berebut.

Remajakupun lamur dimakan masa
begitu pula rasa rinduku pudar mendekati tawar.

1944 kabarmu tersiar kau beradu pada pelaminan, di bawah pengawasan jepang,
lelaki penunggang volkswagen buatan nazi memetik dan membawamu pulang,
memutus sekolahmu, temanmu, serta hasrat para jantan.
Mau dan harus mau kau hanya kan kujadikan kenangan.

Sementara surat ini masih tersimpan rapat di bawah dipanku
 setiap petang dan senja selalu berujar,
"Cintaku dini hari dan otakku tercecer pagi buta."
Kepengecutan yang  nyata,
untuk menggapai asa yang kini tersia.

Antara mendapakanmu atau berlarian bersama pejuang-pejuang dalam kelam,
dengan bekal akar-akar hutan,
serta sepotong kayu yang dikeramatkan,
berharap mampu memapas kutung leher-leher penjajahan.

Pada malam yang menelan siang, dan siang yang memuntahkan malam, mengikuti laju peluru dan bulan.

Akhirnya sekarang IBU Pertiwi terang benderang, penjajah telah pulang untuk sebentar.

Sampai Aku dapat berjalan membawa senapan di bawah cahaya fajar dan peraknya rembulan,
kudapati seonggok nisan bertuliskan gadis ayuku,
Tergurat namamu tertahun 1965,
kusiangi rerumput dan akar yang menjalar malam ini,

Ini surat cintaku yang telah kusam, semoga masih terbaca, kuletakkan tentang kepalamu,


"Aku berjalan dan selamat jalan,."

*******

Wingki Ariasman Tanjuang

Tangerang, 25/10/20

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun