Mohon tunggu...
Novita Nurfiana
Novita Nurfiana Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Eccedentesiast, ichthyophobia, gamophobic, Cynophobic

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Wibisono dan Pagar Bercat Coklat

29 Februari 2016   10:53 Diperbarui: 29 Februari 2016   11:10 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

===

Ibu Wibi lupa menutup pagar bercat coklat itu dan hari itu Wibi sangat merindukan Retno yang sudah lama tak terlihat melewati depan pagar rumahnya, Wibi ingin membeli coklat murah dengan rasa sedikit tengik itu demi menghilangkan rasa rindunya pada Retno.

Namun Wibi berbeda, sepanjang jalan Wibi dihina dan dimaki bahkan beberapa anak-anak kecil mulai mengaraknya dan melemparinya dengan kerikil kecil yang mereka pungut di pinggir jalan. Membuat Wibi merasa sedih dan asing.

Wibi hendak kembali pulang saat tiba-tiba ada mobil truk pengangkut sayur yang mengebut dan kehilangan kendali, truk itu hampir mungkin saja menabrak seorang anak yang baru saja melemparinya dengan berkeping-keping kerikil seandainya Wibi tidak dengan cekatan mendorong anak itu dan menumbalkan dirinya sendiri.

Wibisono terpental sesaat setelah tubuhnya ditabrak truk itu, tubuhnya penuh lebam dan darah keluar dari mulut, hidung dan telinganya. Kata-kata terakhir yang berusaha diucapkan Wibi adalah “Retno” dan “Coklat” yang tentu saja tidak dimengerti oleh siapapun selain si pemilik nama dan Ibunya.

 

Cerpen ini juga dimuat di Sini 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun