Film The Medium adalah tipe film yang mampu membuat para penontonnya menjadi “detektif dadakan” oleh teka-teki yang ditinggalkannya.
Banjong dan Na Hong Jin tampaknya sengaja membiarkan kita melakukan cucokologi terhadap beberapa misteri implisit yang disampaikan dalam film.
Contohnya, saya dibuat berdebat dengan teman saya perihal Dewa Bayan baik atau tidak.
Akal kami yang tidak seberapa ini juga dibuat bertanya-tanya, menebak-nebak, menyangkut-pautkan perihal mimpi Mink dengan patung Dewa Bayan yang terpenggal.
Tentu saja film ini meniadakan plot-hole karena seluruh kepingan puzzle misteri sebenarnya tersedia. Sebagai penonton, tugas kita hanya menyatukannya agar narasi film ini terasa lebih utuh dan nyata.
Kendati demikian, tetap saja saya ingin memberi nasihat pada Anda bahwa The Medium adalah film yang hanya boleh dikonsumsi oleh kaum-kaum bermental baja seperti saya saja.
Film ini merupakan pilihan yang tepat apabila Anda mencari horor yang memang berfungsi meneror.
Mengingat selama beberapa bulan belakangan kita hanya disuguhkan film horor yang entah bagaimana-pastinya menurut saya—sama sekali tidak horor layaknya genre horor.
Overall, saya memberi rating 8/10 untuk The Medium. Oh iya, film ini juga memiliki rated +19 sehingga para bocah tidak diperkenankan menontonnya.
Sekian review dari saya. Selamat menonton di bioskop kesayangan Anda!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H