Menurut saya pribadi, satu-satunya hal yang mampu menyelamatkan Malignant dari tragedi kritikan banyak pihak, adalah babak ketiga filmnya.
Saat plot keluar jalur menjadi komedi karena berubah orientasi ala film superhero. Terlihat ajaib, tapi memang faktanya adegan laga milik Gabriel dengan semua orang di kantor polisi memang menghibur.
Seolah-olah membayar semua kecacatan berbagai elemen yang ada dan membuat saya pribadi dengan rela hati melupakannya.
Ditambah dengan plot-twist yang alot dan ampuh di akhir film, klimaks Malignant dengan anehnya terasa luar biasa.
Namun tetap saja, saya sarankan Anda untuk tidak berekspektasi lebih apabila belum menontonnya. Nikmati dan biarkan saja Wan bersenang-senang dengan “mainan barunya.”
Oleh karena itu, saya pun memberi skor 7.5/10 untuk Malignant.
Sekian review saya. Selamat menonton di bioskop kesayangan Anda!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H