Eleceed memiliki alur yang jelas dan teratur. Bahkan seiring berjalannya waktu, alurnya berkembang dengan semakin baik. Saya sangat senang dengan kenyataan bahwa Jiwoo dan Kaiden tidak diberi masalah secara beruntun.
Katakanlah kita disuguhkan dengan sebuah polemik. Kemudian saat masalahnya selesai, kita sebagai pembaca akan disuguhkan dengan keseharian Jiwoo, Kaiden, dan orang-orang di sekitar mereka yang unik dan menyegarkan.
Ibaratnya, Son Jeho memberi kita waktu untuk istirahat dan bernapas terlebih dahulu sebelum melanjutkan cerita ke tahap selanjutnya. Kita dibiarkan bersenang-senang sebentar dengan kelucuan para karakter, apalagi wujud kucing Kaiden yang menggemaskan. Hehe.
Sesuatu yang menurut saya sebenarnya sudah agak jarang ditemui di komik-komik aksi di mana biasanya, kita sebagai pembaca akan terus dibuat tegang karena disuguhkan polemik dan pertarungan secara beruntun.
Alur yang Cerdas dengan Takaran yang Pas
Eleceed juga termasuk tipe komik yang tidak membiarkan ada plot hole dalam alurnya. Son Jeho cukup berhati-hati menyikapi hal ini dengan selalu memberikan alasan mengapa suatu adegan terjadi. Dengan kata lain, pintar mengakali situasi.
Contohnya, agar Jiwoo memiliki alasan untuk membawa Kaiden ke akademi, Son Jeho menciptakan aturan bahwa para murid diizinkan untuk membawa hewan peliharan mereka. Sesuatu hal yang sebenarnya agak tidak lazim kita temui di realita, bukan?
Saya juga menyukai fakta bahwa Son Jeho tidak membuat Jiwoo sebagai karakter yang harus selalu menyelesaikan masalah. Lebih tepatnya, Son Jeho membuat semua karakter remaja “memang layaknya remaja” pada umumnya.
Maksud saya, sekarang sering sekali ditemui sebuah komik, novel, atau film yang membuat karakter remaja menjadi overpower alias terlalu kuat dengan masalah yang sangat pelik. Kesannya terlalu fantasi dan mengada-ngada.
Contohnya God of Highschool dan Lookism, dan lainnya. Saya tidak bilang karakter overpower itu buruk. Namun sangat fiktif sehingga agak tidak relate dengan pembaca.
Eleceed tidak mengikuti tren itu. Karakter para remaja dibiarkan menikmati masa remaja mereka dan beraksi sesuai dengan usia mereka. Masalah-masalah yang rumit tetap diselesaikan orang dewasa. Para remaja hanya perlu berlatih dan kalau mereka harus bertarung, para remaja tidak dibuat harus overpower melebihi orang dewasa.
Situasi ini membuat saya berpikir bahwa penataan “panggung” Eleceed dibuat dengan takaran yang pas. Tetap terasa menyenangkan tanpa harus mengorbankan dunia remaja. Well, setidaknya sampai sekarang.