Di sisi lain, Kaiden pun memutuskan untuk tinggal di rumah Jiwoo selama pemulihan tubuhnya dan entah bagaimana tertarik dengan kemampuan super cepat Jiwoo. Di sinilah, petualangan Jiwoo dan Kaiden dimulai.
Kesan Pertama Saya
Menurut saya, Eleceed debut dengan premis yang unik. Jika Anda seorang penikmat hiburan sejati, sebenarnya formula seorang anak yang entah bagaimana memiliki kekuatan super lantas berusaha menyembunyikan kekuatannya bukanlah hal yang baru.
Sama halnya ketika anak ini akhirnya bertemu dengan seseorang—yang entah dia yang terkuat atau berpengaruh—mengubah hidupnya. Lantas, ia pun tumbuh menjadi anak terkuat atau Hero.
Hal yang membuat kisah ini jadi menarik adalah kombinasi antara kekuatan super dengan dunia seorang Ailurophile alias pecinta kucing sejati. Hubungan yang terjalin antara Jiwoo dan Kaiden pada akhirnya menjadi sebuah pondasi utuh nan unik untuk menegakkan plot Eleceed.
Dari segi kualitas gambar, sejujurnya saya langsung berpikir jika Eleceed mungkin terlihat cantik untuk ukuran komik aksi. Biasanya komik aksi shounen memiliki sketsa yang lebih kasar, lebih laki. Mungkin karena ilustratornya Zhena sehingga vibe Eleceed sangat mirip dengan Girls of The Wild's, komik aksi yang lebih shoujo. Â
Selain itu, saya pribadi juga ingin memuji Mba Zhena selaku ilustrator karena visual mata Jiwoo yang sangat indah. Bahkan lebih indah dibanding para karakter wanita di serial ini. Saya sampai berkali-kali memperbesar layar untuk melihat detailnya.
Mata coklat Jiwoo dilukis dengan detail dan mencolok sehingga saya merasa bahwa Zhena tampak benar-benar berusaha menggambarkan Jiwoo sebagai remaja yang bukan hanya berparas rupawan tetapi juga memiliki hati yang hangat.
Hal itu diekspresikan dengan sangat baik melalui visual matanya yang mempesona. Sangat "Woah."
Aksi-Fantasi yang Ringan dan Menggemaskan.
Salah satu hal yang paling saya hargai dari komik ini adalah fakta bahwa Eleceed tampak tidak terpengaruh dengan tren hiburan bertema superhero. Apa maksudnya?
Meskipun Eleceed mungkin debut dengan premis biasa, cara Son Jeho memadupadankan genre aksi-fantasi yang biasanya rumit dengan sketsa drama-komedi patut diacungi jempol.