Moral Value yang Relate dengan Kehidupan Kita
Saya cukup sedih dengan kenyataan bahwa orang-orang melupakan salah satu hal paling fundamental yang ditekankan oleh komik ini, yaitu pesan moralnya.
Orang-orang hanya berfokus pada seni tarung-bertarung dan alur cerita sehingga melupakan fakta bahwa nilai moral yang ingin ditekankan oleh Wakui sensei merupakan pondasi dasar mengapa alur cerita Tokyo Revengers terbangun baik.
Sejak awal cerita, Takemichi dewasa adalah seseorang yang sangat rendah diri. Sifatnya yang pengecut ini ia dapatkan dari kenangan masa lalunya yang pahit, yaitu menjadi korban bullying.
Alih-alih berpikir bahwa ia adalah korban, Takemichi justru selalu dihujani rasa bersalah yang besar dan mengasihani dirinya sendiri.
Pertanyaan-pertanyaan semacam “Kenapa ia tidak melawan” dan “Harusnya ia tidak pernah pergi ke sana jadi ia tidak perlu bertemu orang-orang itu” selalu memenuhi benaknya.
Hal ini pun berpengaruh besar pada cara Takemichi menjalani hidup. Inner child-nya yang buruk tanpa sadar selalu mempengaruhinya kapanpun ia mengambil keputusan. Ujung-ujungnya, Takemichi selalu gagal untuk berubah.
Situasi inilah sebenarnya yang melatarbelakangi penokohan Takemichi yang solid serta alasan sebenarnya mengapa Takemichi berusaha keras menyelamatkan Hinata. Bukan karena ia benar-benar ingin menyelamatkan Hinata, tetapi karena ia ingin mengubah dirinya sendiri.
Takemichi ingin mencari alasan bahwa ia yang pengecut dan cengeng pantas untuk hidup. Pantas untuk memiliki kehidupan normal seperti orang-orang pada umumnya.
Itulah alasan mengapa ketika Takemichi kembali ke masa lalu, ia memiliki tekad yang besar untuk menyelamatkan orang-orang sebanyak mungkin karena bercermin dari hidupnya sendiri. Ia tidak ingin teman-temannya memiliki hidup yang buruk seperti dirinya yang dewasa.
Jika Anda sebagai pembaca melupakan hal fundamental seperti ini, wajar sekiranya Anda berpikir jika sifat Takemichi yang keterlaluan lebih memedulikan orang lain dibanding dirinya sendiri itu nonsense. Akan tetapi, sebenarnya cukup mudah dipahami.
Walaupun saya pribadi terkadang juga merasa lelah dan gemas sendiri. Namun karena alasannya cukup logis, saya dapat menerimanya.
Selamanya perilaku bullying tidak dapat diterima. Dari sini kita belajar bahwa trauma bullying dapat menimbulkan efek psikis yang lama bahkan hingga dewasa. Dalam beberapa kasus, bahkan dapat mengakibatkan kematian.
Pertanyaan lain yang Mengganggu Benak Saya (spoiler alert!)
Ketika Takemichi dewasa ke masa lalu, jiwa Takemichi kecil bagaimana? Apa dia sadar dengan hal yang terjadi ketika jiwa Takemichi dewasa berada di tubuhnya? Apa dia tidak merasa aneh dengan segala hal yang terjadi di sekitarnya dan melanjutkan hidup begitu saja?