Tapi yang paling mungkin menurut saya, tentang pihak mana yang ada dibelakang jokowi dan memberi pengaruh pada pemberitaan positif tentang jokowi tidak lain ya PDIP sendiri. Kedengarannya memang aneh kalau PDIP mampu menguasai media, tapi coba ingat fakta bahwa PDIP termasuk kedalam 3 besar partai terkorup versi ICW, bersama dengan golkar dan demokrat tetapi Golkar dan PDIP senantiasa lolos, moncong meriam pemberitaan malah mengarah ke Demokrat dan PKS yang sebenarnya justru termasuk paling sedikit terlibat korupsi. Kalau golkar mampu berkelit dari pemberitaan negatif cukup wajar, karena ada media besar yang jelas memang dikuasai, tapi PDIP? Walaupun tidak memiliki media, entah dengan cara apa, PDIP toh lolos dari gempuran berita miring.
Disamping itu, elektabilitas PDIP terus menurun sejak pemilu 1999. PDIP perlu suatu cara untuk mengangkat elektabilitasnya kembali. Mengingat bahwa orang Indonesia cenderung tidak sadar akan fungsi legislatif, tidak paham konsep ideologi partai dan cenderung memilih partai semata karena tokoh yang diusungnya (ingat, bagaimana Demokrat dapat suara signifikan hanya karena SBY?), maka strategi dengan mencari tokoh yang kemudian dijual ke masyarakat adalah strategi yang sangat afdol untuk menaikkan kembali elektabilitas PDIP.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H