Mohon tunggu...
Savitri Chandra
Savitri Chandra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Author

Wanderlust, Writer, Baker, love nature photography People who living extraordinary in the ordinary world

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Food Preparation dan Menanam Tanaman Bumbu di Pot, 2 Jurus Menerapkan Frugal Living

16 Februari 2024   14:21 Diperbarui: 18 Februari 2024   16:10 857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi food preparation. (iStock/lithiumcloud via parapuan.co)

Frugal living adalah tema yang diusung menjadi Topil di Kompasiana. Hidup Hemat bukan Hidup Pelit adalah topik menarik untuk dikulik dan dijadikan bahan untuk melihat kembali kedalam bilik rumah dan dan kebiasaan diri. 

Kebiasaan diri tentu menjadi corak warna dalam menjalani kehidupan keseharian yang sifatnya dinamis. Dinamis dalam artian berubah-ubah disesuaikan dengan kondisi keuangan, kepentingan, ketertarikan, kecenderungan, kebutuhan bahkan juga kondisi darurat.

Pada saat waktu berjalan banyak pelajaran yang didapat tanpa disadari sering kali berakibat pada kebablasan dalam penggunaan sumber daya, baca: keuangan. 

Ada kecenderungan untuk membeli barang yang sama berulang-ulang karena bentuknya boleh sama tapi warna baru dan imut belum punya jadilah terpincut untuk mengeluarkan uang membeli barang itu walaupun setelah dirumah kebingungan juga untuk menyimpannya.

Membeli dengan emosi banyak dialami oleh kaum hawa termasuk didalamnya adalah aku. Setelah bertahun-tahun mulai sadar bahwa banyak hal dibeli bukan karena butuh tapi lebih karena keinginan sesaat saja. 

Salah satu yang membuat aku di suatu waktu merasa harus hidup lebih hemat adalah ketika melihat lemari es dan freezer ternyata menyimpan tumpukan dan fosil-fosil makanan. Makanan berlebih dan disimpan karena cita-citanya ingin dimakan lagi namun terlupakan dan digeser kebelakang. 

Sebagian makanan frozen food atau kemasan yang setelah dibeli, disimpan kemudian terlupakan. Pemborosan yang tidak disadari dan tidak direncanakan tapi dilakukan berulang kali.

(Dokumentasi Pribadi)
(Dokumentasi Pribadi)

Di hari itu aku melakukan bersih-bersih isi kulkas dan membagi-bagikannya ke beberapa orang. 

Aku sampai kaget juga melihat banyaknya makanan yang tersimpan. Mungkin bisa untuk bertahan sekitar 2 bulan bila terjadi isolasi massal. Hehehe. Bercanda.

Setelah membersihkan simpanan makanan di lemari es, freezer, dan lemari makanan, aku menyadari bahwa banyak sekali uang yang sudah dikeluarkan namun penggunaannya tidak optimal malah hanya menjadi setumpuk makanan yang hampir mendekati masa expired datenya. 

Sebuah pemborosan yang masif. Selain bersih-bersih makanan efek lainnya adalah membuat ruang baru yang cukup luas dan bersih ditempat penyimpanan makanan. 

Jadi terasa lebih luas dan enak dilihat, tidak ada lagi tempat-tempat gelap tersembunyi yang diisi oleh makanan yang tergeser makin jauh di tempat penyimpanan.

Tentu saja hal ini tidak boleh dibiarkan berulang dan terus menjadi kebiasaan jadi aku memutuskan untuk melakukan perombakan strategi di area pembelian, persiapan dan pembuatan makanan.

Ada 2 hal yang kulakukan agar lebih hemat uang belanja, hemat energi, hemat ruang penyimpanan yaitu:

1. Food Preparation

Apa sih food preparation itu? Ini istilah yang diperkenalkan oleh konten kreator di media sosial. 

Food preparation atau disingkat food prep adalah proses mengolah bahan mentah menjadi makanan yang siap diolah. Didalamnya mencakup setiap porsi pengemasan, jangka waktu penyimpanan, sampai proses memasaknya untuk menjadi makanan siap santap.

Untuk food prep biasanya aku merencanakan untuk 3 hari ke depan. Setiap hari ada 2 macam protein yang akan dimasak dan dihidangkan sebagai makan siang dan malam. 

Protein yang akan dimasak setelah dibersihkan makan akan dibaluri bumbu atau disiapkan bumbunya sekaligus. Kemudian dimasukkan ke dalam lemari es. Begitu juga bila akan membuat makanan berkuah. 

Kuahnya di masak terlebih dahulu setelah jadi dan bersuhu ruangan akan dimasukkan ke dalam kontainer dan dimasukkan kedalam lemari es. Jadi bila akan memasak tinggal dikeluarkan dari lemari es, dikeluarkan dari kontainernya dan tinggal dimasak.

Untuk makan pagi biasanya kami makan buah dan telor rebus jadi tidak perlu melakukan food prep. Sedangkan, untuk sayur biasanya langsung dimasak agar tetap fresh.

(Dokumentasi Pribadi)
(Dokumentasi Pribadi)

Apa keuntungan yang kudapat dari food prep?

a. Bisa banyak berhemat dalam segi pengeluaran karena semuanya bisa direncanakan dan jumlah yang dibeli juga tertakar.

b. Makanan dibuat hanya untuk sekali makan.

c. Mengurangi jajan di luar. 

d. Makanan dapat disiapkan dengan cepat.

e. Hemat ruang penyimpanan.

2. Menanam tanaman bumbu di pot

Jangan lupa kasih bumbu yang banyak agar makanan lebih enak. Begitulah tips agar makanan menjadi enak. Penggunaan bumbu pada makanan Indonesia merupakan unsur terpenting dalam setiap masakan apalagi makanan Indonesia yang kaya akan rempah. 

Belum lagi jumlah cabe yang dimasukkan didalam bumbu sering kali jumlahnya mencengangkan. Gak pedes nanti gak nendang makanannya. Benar sekali, makanan Indonesia tanpa cabe rasanya menjadi hambar dan tidak ada gregetnya.

(Dokumentasi Pribadi)
(Dokumentasi Pribadi)

Cabe sebagai sang primadona perbumbuan harganya seringkali melangit tinggi seiring situasi dan kondisi. Cara yang paling gampang untuk menghemat adalah menanam sendiri. 

Kebanyakan tanaman yang kutanaman adalah dari biji-biji atau bonggol tanaman itu sendiri loh. Daripada dibuang ke tempat sampah lebih baik ditnaman di dalam pot saja. 

Seperti biji cabe yang dikeringkan lebih dahulu kemudian disemai dipot, bonggol daun bawang yang ditancapkan di tanah dalam pot, jeruk nipis dan sonkit, biji tomat, seledri, batang serai dan pandan. Yang penting rajin disiram dan diberikan micin sebagai pupuknya. 

Ketika mulai bertumbuh dan berbuah aku tinggal memetiknya untuk dipakai sebagai bumbu kebutuhan dapur. Lumayan bisa menghemat pengeluaran dan bisa berbagi juga dengan tetangga bila mereka memerlukannya.

(Dokumentasi Pribadi)
(Dokumentasi Pribadi)

Menerapkan frugal living sebenarnya sangat menarik dan menantang karena kita dibuatnya berpikir, menganalisis, merencanakan, membuat target, dan melakukan aksi agar tercapai apa yang menjadi harapan juga keinginan kita.

Kita mencari di mana bagian yang bocor kemudian memilih dan berusaha menambalnya agar tidak makin banyak yang keluar.

Frugal living akhirnya menjadi gaya hidup bukan sekadar perubahan sementara. Diawali dengan menghemat di bagian dapur tentunya nanti akan merembet ke bagian sisi kehidupan yang lain. 

Ini akan menjadi sebuah petualangan pribadi. Selalu ada cara agar hidup berhemat namun tanpa mengurangi kenikmatan dan kenyamanan hidup. Siapa tahu suatu hari hasil hidup berhemat bisa membeli mobil listrik.

Semoga.

(Dokumentasi Pribadi)
(Dokumentasi Pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun