Mohon tunggu...
Savitri Chandra
Savitri Chandra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Author

Wanderlust, Writer, Baker, love nature photography People who living extraordinary in the ordinary world

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pengalaman Bepergian ke Bali di Masa Pandemi

22 Maret 2022   12:52 Diperbarui: 24 Maret 2022   07:24 906
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mencari tiket untuk akhir minggu ternyata susah karena bersamaan dengan digelarnya Balapan Mandalika.

Dengan sedikit ribet akhirnya kami mendapatkan tiket pesawat Garuda dengan penerbangan jam 7.15 WIB.

Untuk keberangkatan dengan pesawat bila sudah booster 3x kami tidak perlu melakukan tes antigen maupun PCR. Aturan ini meringankan sekali untuk yang akan bepergian.

Kami sampai dibandara pukul 5.15 WIB dan aku cukup terkejut melihat bandara sudah hampir seperti sebelum pandemi, hanya saja orang-orang tetap taat menggunakan masker dan rajin memakai handsanitizer (pandemi ini memang mengubah banyak kebiasaan manusia).

Di pintu masuk ruang check-in tidak tersedia lagi alat yang dulu dipakai untuk men-scan Peduli Lindungi.  Kami langsung antre dan saat menunjukkan boarding pas melalui telpon genggam dan ktp, petugas hanya menanyakan apakah sudah divaksin.  Kami langsung mengiyakan dan memberi info bahwa kami berdua sudah booster.

Untuk masuk ruang keberangkatan prosedur oleh petugas adalah  mengecek boarding pass, ktp dan wajah, kami masuk ke ruang tunggu dan diminta untuk mengisi E-Hac yang sudah ada di Peduli Lindungi.

Ketika turun di Bandara Ngurah Rai sudah tidak ada pemeriksaan E-Hac lagi seperti dulu, kami langsung mengambil koper dan berjalan keluar untuk dijemput.

Toko-toko  dan cafe di bandara sudah mulai banyak yang buka dan penumpang pesawat domestik mulai banyak.

Mencari ikan di subuh hari. (Dok. pribadi)
Mencari ikan di subuh hari. (Dok. pribadi)

Namun begitu masih banyak restaurant yang tutup sementara atau permanen. Dan hotel di tempat kami menginap juga menginfokan bahwa dari 120an kamar hanya terisi 20 kamar.  Sepi dan gelap di sebagian propertinya.  Staffnya juga tidak sebanyak biasanya.

Resto yang buka kebanyakan tutup cepat karena sepinya pengunjung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun