Mohon tunggu...
Savitri Chandra
Savitri Chandra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Author

Wanderlust, Writer, Baker, love nature photography People who living extraordinary in the ordinary world

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Membaca" Makna Simbolis Pakaian Adat Baduy yang Dikenakan oleh Pak Jokowi

16 Agustus 2021   14:29 Diperbarui: 16 Agustus 2021   14:39 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Instagram Jokowi via Facebook Agus Suparto

Dua hari sebelum Pak Jokowi menyampaikan pidato kenegaraan saat Sidang Tahunan MPRI RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI tahun 2021 sudah ramai tebak-tebakan akan baju daerah mana yang akan beliau kenakan.

Seru juga membacanya sampai-sampai ada yang mengadakan lomba dan akan memberikan hadiah bila tebakannya benar.

Dan yang ditinggu-tunggupun tiba,Pak Jokowi datang dengan memakai baju daerah Baduy Luar berwarna hitam atas bawah dengan lencana merah putih di dada sebelah kiri.

Melengkapi baju Baduy, beliau mengenakan kain ikat kepala berwarna biru, sendal hitam dan tas rajut berwarna coklat yang disebut "koja" atau "jarog" yang terbuat dari kulit kayu pohon terep.  Tas ini menjadi ciri khas dan tak terpisahkan dari suku Baduy.

Baju yang Pak Jokowi kenakan tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang sangat indah, berwarna warni dan penuh ornamen keemasan.

Baju Baduy yang beliau kenakan tahun ini membawa banyak pesan simbolis yang mendalam dan sebuah inspirasi bagi rakyat Indonesia.

Pesan-pesan itu adalah :

1. Kaum Minoritas juga adalah bagian yang tidak terpisahkan dari NKRI.

2. Negara hadir untuk semua rakyat

3. Warna hitam melambang kondisi negara dan dunia yang sedang prihatin

4.  Hidup sederhana tapi kaya akan kerja dan karya.

5. Pakailah produk-produk dalam negeri

Tidak itu saja dari apa yang dikenakan oleh Presiden RI juga ada nilai-nilai filosifis sebagai suatu bangsa yang berbudaya :

1.  Baju hitam 

  • melambangkan kondisi pandemi dimana kita semestinya prihatin.
  • Hiduplah sederhana
  • Menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama tanpa perlu pamer kekayaan, namun bekerja dan berkarya.

2.  Merah Putih didada kiri

  • bendera yang ditaruh di dada sebelah kiri, dekat di jantung adalah perlambang NKRI harga mati.
  • Merah Putih adalah jantung dari bangsa dan negara

3.  Tas Jarog

Tas unik khas Baduy diambil dari kulit pohon Tureup yang tahan rayap namun bisa akan membusuk bila sudah lama tidak dipakai.

  • Kita diminta untuk secara bijak memakai bahan-bahan alam.
  • Menghargai bumi dan semesta
  • Menjadi sahabat bagi bumi dan segala isinya.

4. Sandal

  • Artinya kita musti bekerja keras dan selalu membumi.
  • Berkarya dengan hati
  • Melayani sesama

5. Ikat Kepala (Iket Makutawangsa)

Ada 3 tahap cara mengikatnya:

1. Lipatan pertama adalah OPAT KA LIMA PANCER  dapat diartikan diri menyatu dengan unsur-unsur utama alam yaitu :
Angin,
Cai (Air)
Taneuh (Tanah)
Seuneu (Api)

2. Lipatan kedua adalah segiempat tadi, dilipat menjadi bentuk segitiga yang merupakan Refleksi (Triangtu) terhadap :
Diri kita sendiri,  
Bumi yang dipijak
Negeri yang kita bela

3. Lipatan ketiga adalah lipatan sebanyak lima kali yang disebut sebagai PANCANITI.

Pola iket makutawangsa menghasilkan akhir pola ikatan ke atas dan ke bawah.
Yang bermakna panceg ka luhur, tapi ulah pohang (melihat ke atas 'maksudnya pada Sang Pencipta', dan tidak sombong).

Begitulah filosofi makutawangsa yang pada masanya dipakai oleh bangsawan kerajaan alias 'pemimpin' yang tetap rendah hati, bentuk sosok pemimpin yang jarang ditemui pada masa ini.

Dari semua itu adalah sebuah simbol yang mengajak kita untuk kembali pada Budaya Bangsa, Hidup lebih membumi , Bekerja dan berkarya dengan kerendahan hati juga pesan nyata untuk merawat Bumi.

Seperti yang dilakukan dan diamalkan oleh suku Baduy.

Salam berbagi

Jakarta

16 Agustus 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun