Drama Korea atau Sinetron yang sedang hits penonton setia terbanyaknya adalah Emak-emak sejagat raya. Kedatangan setiap episode selalu ditunggu dan emosi ikut mengharu biru. Seolah ikut terlibat secara nyata dalam drama-drama itu.
Kenapa perempuan menjadi fans terbanyaknya karena perempuan lebih banyak menggunakan emosinya dan  hal ini secara cerdik digunakan oleh para pembuat DraKor dan Sinetron.
Lihat saja, 1 episode ceritanya berseri-seri dan diulang-ulang ceritanya.. alurnya gak masuk akalpun tidak masalah, para pemirsa akan tetap setia menanti dengan gemas dan harap-harap cemas.
Aku sendiri bukan penggemar DraKor maupun Sinetron karena aku tidak tahan dengan hal yang bertele-tele apalagi kalau hal gampang dibuat susah langsung goodbye saja.
Tapi kembali ke atas, hal tersebut sebenarnya adalah contoh overthinking yang diwujudkan dalam drama.
Semua pikiran dan khayalan yang lebar dan panjang dijadikan tontonan yang bisa memuaskan keinginan terliar dari pikiran seseorang dan rasa mengasihani diri yang besar bahkan juga manipulatif.
Dalam keseharian ada beberapa kenalan yang ketemui memang memiliki sifat Drama Queen.
Mereka seperti hidup dalam jendela waktu sendiri, dimana pikiran yang sebenarnya hanya praduga dan prasangka dijadikan bagian dari kehidupan kesehariannya.
Semua dibuat sinetron..
Kemarahan seringkali menjadi berlebihan..
Kesedihan diekspose seolah dunia akan kiamat..
Atau bahkan kehidupannya nergaya hedon laksana sinetron juga dijalani.
Emosinya tidak stabil..
Seringkali tidak bisa tidur seringkali hanya disebabkan satu masalah kecil  kemudian dibuat menjadi seperti pohon yang memiliki banyak ranting sampai kemudian susah mencari awal masalahnya lagi.
Kadang lucu juga menghadapi para Drama Queen ini, suasana hatinya bagai angin ribut dan watak aslinya malah jadi tidak terlihat karena memakai banyak topeng.
Namun ya capek juga menghadapinya kalau kemudian dramanya gak selesai dan malah makin meningkat.
Mungkin yang paling menjadi tantangan adalah sikap manipulatifnya.. ini adalah juga efek overthinking yang meraj lela dalam pikirannya. Â Menjadi mudah curiga dan mulai mengarang cerita ke setiap orang dengan versi berbeda. Ujung-ujungnya bisa mengakibatkan bentrok diantara teman.
Apa yang kulakulan bila menghadapi para Drama Queen yang overthinking
1. Mengambil jarak
2. Bersikap netral
3. Mendengarkan tapi tidak melibatkan diri
4. Tidak mudah terprovokasi.
Dan caraku supaya tidak menjadi Overthinking adalah.
1. Berkata "berhenti" pada pikiran yang mulai berkelana
2. Melatih "Common Sense "
3. Belajar Fokus dan berbicara tentang ide
4. Empati
5. Bersyukur akan kehidupan ini
6. Self-love
7. Menjadi diri sendiri
Kehidupan yang kita jalani sebenarnya sederhana saja kok, tidak perlu menjadi orang lain karena diri sendiri sudah diberikan banyak kemampuan dari saat kita masih berupa benih.
Dan overthinking hanya akan melelahkan tubuh dan pikiran juga bisa berakhir dengan depresi.
Maka belajarlah untuk berkata stop pada pikiran kita.
Jakarta
230321
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H