Sengaja dibuat xx karna aku sendiri tidak tau sebutan yang pantas harus pak/bu untuk atasan model ini. Tau balasan xx?
"Yaelaah manja banget kan Gen-z! Gak bisa apa-apa selain nangis dan manja!" ketus beliau tetua agung.
Yahh, begitulah, karna tidak sanggup akhirnya Susi memutuskan untuk berhenti, karna memang di awal tidak ada perjanjian yang "pakem" mengenai sanksi atau tata cara pengunduran diri. Susi mengirimkan chat WA kepada HRD mengenai pengunduran dirinya dan bercerita sedikit tentang problem yang di alami ini.
Menurut readers yang ada disini apakah tindakan Susi memang salah? Karna saya pun sebagai GenZ merasa tindakan ini sudah benar, tapi berharap ada masukan lain lagi. Demi meningkatkan kualitas GenZ dan diri saya pribadi.
Terimakasiiii everybody!! <3
Salam hangat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H