Baik sebagai Moderator, Time Keeper, Penyimpul, Pendengar, maupun Pemberi pendapat, kita harus tetap optimal diperan masing-masing. Jangan sampai seperti ingin merebut peran orang lain atau bahkan lalai dengan peran diri sendiri oukay.
2. Cepat & tanggap membaca situasi
Berhubungan dengan poin pertama, kita harus juga harus pandai membaca situasi supaya bisa menempatkan diri. Biasanya ketika LGD situasi akan tegang karna tidak ada fasilitator, nah bisa nih kita hadir untuk sekedar memberi semangat atau guyonan tipis. Emang boleh bercanda? Boleh dong! Ini kan bukan sidang isbat wkwk. Asalkan tidak berlebihan.
3. Terapkan PROSO-ICC
Ini yang terpenting! Menyampaikan pendapat dalam LGD/FGD harus singkat, padat, dan nendang. Jangan bertele-tele seperti lomba pidato antar provinsi haha. Rumusnya gampang, yaitu PROSO-ICC alias Problem -- Solution -- Initiation -- Control -- Case Close! Cus kita bahas sekalian contohnya.
- Problem, tentukan problem dari LGD/FGD yang sudah disampaikan tim penilai/fasilitator. Misal kita angkat permasalahan rendahnya tingkat Pendidikan di desa Lalala.
- Solution, kita harus cari nih solusinya apa ya, kita break down kalau bisa. Misal solusi untuk masalah rendahnya tingkat Pendidikan di desa Lalala adalah: 1) Survei kelayakan infrastruktur/tenaga pengajar/fasilitas/SDM desa Lalala; 2) Penyuluhan tentang pentingnya Pendidikan; 3) Pemberian beasiswa Pendidikan kepada siswa/I desa Lalala. Semakin banyak solusinya semakin bagus!
- Initiation, maksudnya adalah gimana cara kita merealisasikan solusi atas permasalahan yang ada. Misal inisiasi untuk solusi permasalahan di atas adalah memulai membuat rancangan program yang paling memungkinkan baik dalam jangka pendek ataupun jangka Panjang.
- Control, alias kita harus memberikan alternatif untuk mengontrol perkembangan program dan memastikan agar program tersebut berjalan sesuai dengan harapan. Contohnya untuk control permasalahan rendahnya tingkat Pendidikan di Lalala adalah dengan menunjuk tim khusus untuk melakukan monitoring secara berkala dan melakukan rekap progress atas program yang berlangsung. Tujuannya adalah untuk mengukur seberapa berhasil program tersebut dan apakah sesuai dengan goals yang diharapkan.
- Case close, eits bukan berarti masalah selesai ya. Untuk sementara selesai tapi kita harus menawarkan sesuatu sebagai penanda keberhasilan program kita. Misal hasil survei Menteri Pendidikan tentang TELAH meningkatnya kualitas Pendidikan di desa Lalala atau dalam kurun waktu 2 tahun jumlah siswa/I yang mencapai jenjang Pendidikan tertentu sudah mencapai sekian persen dibuktikan dengan ijazah yang dimiliki.
Gitu gais. Semoga mudah difahami yes ehehe lanjutt..
4. Efisiensi materi
Untuk menunjang poin ke-tiga, jangan lupa konsep singkat, padat, nendangnya ya pemirsa. Misal ingin menanggapi tentang isu Pendidikan, tidak perlu dibacakan tentang pasal xx tahun xx, langsung saja ke poin pasal berapa yang akan mendukung opini kita.
Fyi, sering kali ingin terlihat menguasai materi dengan menghafal banyak bacaan/pasal/kutipan tapi lupa kalau yang dinilai itu adalah OPINI & PENDAPAT kita bukan seberapa banyak materi yang dihafal. Kualitas ya ges ya, bukan kuantitas ajahh.
5. Berani berbicara
Speak louder baby, percaya diri dan jangan terdengar ragu-ragu