Hullaa, udah lama nih gak bahas yang genre begini lagi hihi. Sibuk mengembangkan diri sampai lupa untuk berbagi cerita disini hiks. Okay, ready? Letsgo!
Pertama-tama, apa sih bedanya LGD dan FGD? Kan sama-sama "Group Discussion?" eits, gak gitu brodi! Buat yang lagi persiapan rekrutmen perusahaan, student exchange, volunteer, atau event hunter perlu banget buat tahu seluk beluk dari dua tipe seleksi ini. Biar bisa curi start tsayy xixi.
LGD atau Leaderless Group Discussion, adalah serangkaian grup diskusi yang tidak didampingi oleh fasilitator/tim penilai. Jadi sederhananya kita berkumpul dalam satu forum untuk membahas sebuah isu tapi tidak ada pihak perekrut yang nimbrung obrolan kita. Ingat ya, karena konsepnya adalah "Leaderless".
Lanjut
FGD atau Focus Group Discussion, adalah serangkaian grup diskusi yang membahas suatu isu dan menemukan penyelesaian/solusi dari isu tersebut. Sederhananya adalah, diskusi yang dipimpin fasilitator dan membahas masalah, tapi harus ketemu nih solusi atau breakdown dari masalah tersebut, gak boleh menggantung. Inget ya kuncinya "Focus".
Tambahan penting nih, kalau mengutip dari CDC UNSRI (2024), FGD maupun LGD sama-sama berangkat dari pemahaman masing-masing terhadap sebuah isu. Sama-sama anggota tim harus mengemukakan pendapat. Proses FGD lebih dikendalikan oleh seorang fasilitator. Sedangkan LGD lebih ditekankan pada kebebasan berpendapat dalam forum. Tjakep!
Kalau sudah faham, tanpa basa-basi, mari eksekusi dan jangan lupa dicatet ya ges ya tips & triknya. Uhuy.
1. Pintar menempatkan diri
Ketika LGD biasanya fasilitator hanya menjelaskan RnR dan materi diskusi, nah kita bisa ambil kesempatan nih untuk menawarkan diri menjadi moderator atau time keeper. Di FGD karna biasanya dipandu oleh tim penilai/fasilitator, otomatis kita tidak memerlukan peran di atas. Tapi kita bisa mengambil peran sebagai penyimpul diskusi. Tapi ingat jangan anarkis dan pengen menang sendiri ya!
Selain itu kita bisa menjadi pendengar yang baik dengan menebar senyuman kita yang maut ini. Hehe. Kita juga bisa nih ambil kesempatan untuk interupsi ketika dirasa opini rekan diskusi kurang sesuai, tapi ingat, jangan anarkis. Eh kita juga bisa loh jadi penengah ketika ada rekan diskusi yang mungkin mulai tersulut emosi atau suka menyela pembicaraan orang lain hihi