Mohon tunggu...
Savira Vira
Savira Vira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Islam, Ekonomi Islam dan Rasionalitas

22 Oktober 2024   07:07 Diperbarui: 22 Oktober 2024   07:15 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Islam, Ekonomi Islam dan Rasionalitas

* Ekonomi Islam dibangun atas dasar agama Islam: bagian integral dari agama Islam. Islam sebagai way of life-sistem kehidupan

Islam merupakan suatu agama yang memberikan tuntunan pada seluruh aspek kehidupan, baik hubungan manusia dengan Tuhan atau manusia dengan sesama makhluk Tuhan. 

Islam memposisikan kegiatan ekonomi sebagai salah satu aspek penting untuk mendapatkan kemuliaan (falah), dan karenanya kegiatan ekonomi perlu dituntun dan dikontrol agar berjalan seirama dengan ajaran Islam secara keseluruhan.

Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Islam

Pada intinya ekonomi Islam adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang berupaya untuk memandang, menganalisis, dan akhirnya menyelesaikan permasalahan-permasalahan ekonomi dengan cara-cara yang Islami.

Beberapa ekonom memberikan penegasan bahwa ruang lingkup dari ekonomi Islam adalah masyarakat

Pandangan Islam

Pendikotomian positif dan normatif ditolak, sebab Islam meyakini bahwa perilaku-perilaku sosial manusia tidak terjadi dengan sendirinya. Perilaku manusia bukanlah sesuatu yang bebas nilai.

Manusia memiliki kecendrungan, kehendak, dan perilaku yg dipengaruhi oleh nilai (value) atau etika yg diyakini.

Ekonomi islam pendekatan integratif. Islam menempatkan nilai yg tercermin dalam etika pada posisi yang tinggi. Etika menjadi krangka awal dalam ilmu Ekonomi.

METODOLOGI EKONOMI ISLAM

* Tujuan utama dari metodologi adalah membantu mencari kebenaran. Islam meyakini bahwa terdapat dua sumber kebenaran mutlak yang berlaku untuk setiap aspek kehidupan pada setiap ruang dan waktu yaitu al-Qur'an dan Sunnah.


Kebenaran suci ini akan mendasari pengetahuan dan kemampuan manusia dalam proses pengambilan keputusan ekonomi yang disebut sebagai rasionalitas Islam.

Konsep Rasionalitas Islam

Rasionalitas Islam secara umum dibangun atas dasar aksioma-aksioma yang diderivikasikan dari agama Islam. Meskipun demikian beberapa aksioma ini merupakan kaidah yang berlaku umum dan universal sesuai dengan universalitas agama Islam.

Analisis ekonomi didasarkan asumsi mengenai perilaku para pelaku ekonominya. Keputusan berfikir, bertindak, dan bersikap secara rasional.

Terminologi Rasionalitas merupakan sangat longgar. Argumentasi apapun selama memenuhi kaidah2 logika yg ada dapat diterima akal, dpt dikatakan bagian dari ekspresi rasionalitas.

Etika dan rasionalitas Ekonomi Islam

* Aspek moral dan etika dalam eko konvensional dianggap sebagai batas ilmu ekonomi- perilaku etis: perilaku tidak rasional.

* Moral didefinisikan sbg standar perilaku dimasyarakat benar atau tidak (salah). Filosofi atas suatu standar moral dimasyarakat berbeda-beda dikenal istilah Etika

Syariah, Fiqh dan Ekonomi Islam

 Sikap rasional Islami mendorong setiap pelaku ekonomi unt mencari kelengkapan informasi agar dpt meraih falah.

Informasi; Fakta Empiris (ayat kauniyah) dan Pemberitahuan langsung dari Allah (ayat qauliyah). Syariat Islam berfungsi sebagai sumber informasi: Qur'an Sunnah

Qauliyah berasal dari kata QOOLA yang maknanya adalah perkataan atau UCAPAN, yakni ayat Allah berupa ucapan yang difirmankan pada Muhammad SAW.

Objek Ekonomi Islam

* Sesuai dengan prinsip yang dikembangkan pada gambar maka jika perlu yang ideal, atau paling tidak mendekati ideal sebagaimana diresepkan oleh Islam dapat diobservasi betapapun sedikit jumlahnya, maka tetap diyakini hal ini sebagai suatu kebenaran dan sekaligus ilmu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun