Mohon tunggu...
savina distyaifaza
savina distyaifaza Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya seorang mahasiswa universitas pamulang

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Administrasi Negata Dan Pembangunan Berkelanjutan : Sinergi Untuk Masa Depan Indonesia

17 Desember 2024   13:28 Diperbarui: 17 Desember 2024   13:27 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Administrasi negara memegang peran krusial dalam mewujudkan pembangunan

berkelanjutan di Indonesia. Di tengah tantangan global seperti perubahan iklim,

ketimpangan ekonomi, dan krisis sosial, administrasi negara yang efektif, transparan, dan

inovatif diperlukan untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan

(Sustainable Development Goals/SDGs). Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk

mewujudkan pembangunan yang tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi

juga menjaga keseimbangan antara aspek sosial dan lingkungan.

Pembangunan berkelanjutan menekankan pentingnya integrasi antara pertumbuhan

ekonomi, kelestarian lingkungan, serta keadilan sosial. Dengan administrasi negara yang

kuat, pemerintah mampu menciptakan kebijakan yang inklusif dan berkelanjutan serta

memastikan implementasi yang tepat di lapangan. Artikel ini akan membahas sinergi

antara administrasi negara dan pembangunan berkelanjutan, serta tantangan dan peluang

yang dihadapi Indonesia dalam mencapainya.

Administrasi Negara dan Pembangunan Berkelanjutan
Administrasi negara berperan sebagai mesin penggerak utama dalam perumusan,
pelaksanaan, serta evaluasi kebijakan publik yang bertujuan mewujudkan pembangunan
berkelanjutan. Pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmen untuk mencapai
SDGs dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good
governance), seperti transparansi, akuntabilitas, partisipasi publik, serta efisiensi dalam
penggunaan sumber daya. Sejak diterbitkannya Peraturan Presiden No. 59 Tahun 2017
tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, Indonesia
berusaha untuk menyelaraskan kebijakan pembangunan dengan 17 tujuan SDGs yang
dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Tujuan-tujuan ini mencakup
penghapusan kemiskinan, kesetaraan gender, perlindungan lingkungan, serta
pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Namun, untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, administrasi negara harus
mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Birokrasi yang efisien, teknologi yang
mendukung, serta partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan menjadi faktor
kunci keberhasilan. Sinergi antara kebijakan pemerintah, dunia usaha, masyarakat sipil,
dan komunitas internasional diperlukan untukmenciptakan ekosistem pembangunanyang harmonis dan berkelanjutan.Pilar Administrasi Negara dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan

1. Kebijakan Publik yang Berbasis pada SDGs
Administrasi negara memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa kebijakan
publik yang dirumuskan sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan. Setiap
keputusan yang diambil pemerintah harus mempertimbangkan dampaknya terhadap
aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Salah satu contohnya adalah kebijakan
pembangunan infrastruktur yang harus memperhitungkan dampak ekologis jangka
panjang serta manfaat sosial bagi masyarakat.
Pemerintah Indonesia telah mengintegrasikan SDGs dalam perencanaan
pembangunan nasional, seperti terlihat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2020-2024, di mana tujuan-tujuan SDGs menjadi dasar dalam
merumuskan prioritas pembangunan nasional. Ini mencakup upaya pengurangan
kemiskinan, peningkatan akses pendidikan berkualitas, serta pengelolaan sumber daya
alam yang berkelanjutan.

2. Penerapan Teknologi untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan

Teknologi memainkan peran penting dalam modernisasi administrasi negara untuk

mendukung pembangunan berkelanjutan. Dengan penerapan Sistem Pemerintahan

Berbasis Elektronik (SPBE), pemerintah Indonesia telah mempercepat digitalisasi dalam

berbagai sektor pemerintahan, termasuk perencanaan pembangunan, pengawasan

lingkungan, serta pengelolaan sumber daya alam. Teknologi digital memungkinkan

pemerintah untuk mengelola data dengan lebih baik, meningkatkan transparansi, serta

memantau dampak kebijakan secara real-time. Salah satu inisiatif yang penting dalam

konteks pembangunan berkelanjutan adalah penerapan e-governance yang

memungkinkan masyarakat berpartisipasi secara langsung dalam pengambilan keputusan

terkait lingkungan dan pembangunan.

3. Keterlibatan Publik dan Kolaborasi Multi-sektoral

Pembangunan berkelanjutan tidak dapat dicapai tanpa keterlibatan aktif dari

masyarakat. Administrasi negara harus membuka ruang partisipasi bagi masyarakat

dalam proses pengambilan keputusan. Partisipasi publik penting untuk memastikan

bahwa kebijakan yang diambil mencerminkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat,

terutama kelompok yang rentan seperti masyarakat adat dan komunitas miskin. Selain itu,

kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk sektor swasta dan

organisasi non-pemerintah, juga diperlukan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.

Pemerintah telah mendorong berbagai inisiatif kemitraan publik-swasta, seperti dalam

program energi terbarukan dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.

4. Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan Berkelanjutan

Untuk memastikan keberhasilan implementasi kebijakan pembangunan

berkelanjutan, administrasi negara harus memiliki sistem pemantauan dan evaluasi yang

efektif. Pemantauan yang berbasis data dan evaluasi yang sistematis akan memungkinkan

pemerintah untuk menilai kemajuan yang telah dicapai, mengidentifikasi tantangan yang

muncul, serta menyesuaikan kebijakan yang diperlukan. Salah satu alat yang digunakan

pemerintah dalam pemantauan pembangunan berkelanjutan adalah Indeks Pembangunan

Berkelanjutan (Sustainable Development Index) yang mengukur kinerja daerah-daerah di

Indonesia dalam mencapai tujuan SDGs. Selain itu, pemerintah juga menggunakan

indikator lingkungan, sosial, dan ekonomi untuk mengevaluasi keberhasilan kebijakan

publik dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.

Tantangan dalam Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia

Meski administrasi negara telah menunjukkan berbagai upaya nyata dalam

mendukung pembangunan berkelanjutan, sejumlah tantangan masih harus dihadapi.

Salah satu tantangan terbesar adalah kesenjangan pembangunan antara daerah perkotaan

dan pedesaan. Banyak daerah terpencil di Indonesia yang masih tertinggal dalam hal

akses terhadap infrastruktur dasar, pendidikan, serta layanan kesehatan. Hal ini

menghambat upaya untuk menciptakan pembangunan yang merata dan inklusif.

Selain itu, perubahan iklim dan degradasi lingkungan merupakan tantangan

signifikan yang harus diatasi oleh pemerintah Indonesia. Peningkatan emisi karbon,

deforestasi, serta polusi udara dan air mengancam keberlanjutan lingkungan hidup di

Indonesia. Administrasi negara harus mampu merumuskan kebijakan yang lebih tegas

untuk melindungi lingkungan, termasuk dengan memperkuat penegakan hukum terkait

perlindungan hutan dan sumber daya alam.

Korupsi juga masih menjadi masalah yang menghambat efektivitas administrasi

negara dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Pengelolaan sumber daya yang

tidak transparan dan penyalahgunaan wewenang berpotensi merusak upaya pembangunan

yang sudah direncanakan dengan baik. Oleh karena itu, peningkatan akuntabilitas dan

transparansi dalam administrasi negara sangat diperlukan untuk mencegah korupsi dan

memastikan bahwa sumber daya publik digunakan dengan efisien.

Peluang untuk Masa Depan Indonesia yang Berkelanjutan

Meskipun tantangan besar masih ada, Indonesia memiliki peluang besar untuk

mencapai pembangunan berkelanjutan jika administrasi negara dapat terus memperkuat

kapasitasnya. Salah satu peluang terbesar adalah potensi sumber daya alam Indonesia

yang melimpah. Dengan pengelolaan yang berkelanjutan, sumber daya ini dapat

memberikan manfaat ekonomi jangka panjang tanpa merusak keseimbangan ekologi.

Inovasi teknologi juga menjadi peluang yang besar dalam mempercepat

pembangunan berkelanjutan. Penggunaan teknologi hijau, seperti energi terbarukan dan

pertanian cerdas, dapat membantu Indonesia mengurangi dampak lingkungan negatif

sambil tetap mencapai pertumbuhan ekonomi. Selain itu, integrasi teknologi digital dalam

administrasi negara juga dapat mendorong partisipasi publik yang lebih luas serta

meningkatkan akuntabilitas dalam pelaksanaan kebijakan.

Kesimpulan

Administrasi negara memiliki peran strategis dalam mewujudkan pembangunan

berkelanjutan di Indonesia. Dengan sinergi yang kuat antara kebijakan publik, teknologi,

partisipasi masyarakat, serta kolaborasi multi-sektoral, Indonesia dapat mengatasi

tantangan dan memanfaatkan peluang untuk mencapai masa depan yang lebih

berkelanjutan. Penting bagi pemerintah untuk terus memperkuat tata kelola

pemerintahan, meningkatkan kapasitas birokrasi, serta memastikan bahwa setiap

kebijakan yang diambil berorientasi pada prinsip pembangunan berkelanjutan. Dengan

komitmen yang kuat dan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, Indonesia

memiliki peluang besar untuk menjadi negara yang mampu menciptakan kesejahteraan

yang inklusif serta menjaga kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun