Mohon tunggu...
Saut Marpaung
Saut Marpaung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ketua Umum APSI

Saat ini saya memiliki usaha daur ulang plastik di kab Pasuruan dan mendampingi produsen, kawasan untuk ikut memilah dan mengolah sampah. Saat ini saya juga sedang memimpin asosiasi yang menghimpun pengusaha UMKM yang berkecimpung dalam industri persampahan yang bernama Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia (APSI)

Selanjutnya

Tutup

Money

Menjadi Pengusaha Sukses Memerlukan Pengalaman dan Jam Terbang

8 Desember 2012   07:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:00 1488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai pebisnis yang mengutamakan tanggung jawab dan nama baik serta selalu prinsip win win solution maka tanpa pikir panjang saya langsung memutuskan untuk mengambil kembali barang tersebut dan mengembalikan uang yang sudah saya terima sebesar jumlah barang yang diretur 1125 kg dikalikan harga beli 13750 total 15.468.750.

Kemudian setelah urusan Jakarta selesai selanjutnya saya menelpon rekan saya tempat saya membeli bahan tersebut, alangkah terkejutnya saya, di telepon dia berkata, jika barang returan tersebut dia sudah terima dia akan akan dia bantu jualkan dan berapapun hasilnya harus saya terima tanpa ada patokan harga yang jelas. Respon ini tidak seperti yang saya harapkan, saya mengharapkan paling tidak dia bisa mengganti barang super a yang lain atau jika belum ada stock bisa menukarnya dengan uang berpatokan harga pasaran saat ini.

Selanjutnya saya kirimkan returan barang ini kepada dia tanpa saya bisa negosiasi karena dia tetap keras mempertahankan argumennya bahwa dia punya prinsip dagang yaitu jika barang dagannya di retur maka dia akan menjual terlebih dahulu barang retur ini dan harga jual itu yang akan dia berikan kepada saya,

Karena ingin agar masalah ini cepat selesai dan mengingat akan kebutuhan dana segar untuk melakukan trading barang lain maka dengan setengah mengemis saya menawarkan harga 11000/kg saja agar dia bisa menyetujui permintaan saya, dia pun menyetujuinya dan mentransferkan dana sebesar 12.375.000 dan masalah sudah saya anggap selesai.

Pada transaksi ini sayapun mengalami kerugian sebesar 15.468.750 - 12.375.000 = 3.093.750 ditambah ongkos kirim (Jakarta-Sidoarjo)sebesar 400.000 jadi total kerugian menjadi 3.493.750. Dibanding dengan rencana awal alih alih ingin mendapatkan keuntungan sebesar 875.000 saya malah rugi 3.493.750.

Sebagai pengusaha saya harus menerima kenyataan pahit ini, saya akan belajar lebih baik lagi kedepan, banyak hal yang harus dievaluasi terutama kepada siapa kita menjalin kerjasama bisnis, dibutuhkan waktu dan jam terbang untuk bisa mengambil keputusan dan memilih mitra bisnis yang tepat, tidak ada yang perlu disesali, business must go on, besok harus trading lagi dan menjual lagi.

Saya menuliskan ini tidak ada maksud untuk memojokkan orang tertentu, melainkan untuk dijadikan salah satu pelajaran bisnis untuk jadi pertimbangan rekan rekan melangkah kedepan ini. Salam go green, selamat menjalankan bisnis anda dan sukses selalu.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun