Mohon tunggu...
Saut Donatus Manullang
Saut Donatus Manullang Mohon Tunggu... Akuntan - Aku bukan siapa-siapa! Dan tak ingin menjadi seperti siapa-siapa.

Damailah Negeriku!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajar Ikhlas dari Tukang Becak

14 Maret 2018   09:48 Diperbarui: 14 Maret 2018   15:49 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Becak Jogja - Foto : Kompas.com

"SeIkhlasnya saja pak!"

Jawaban singkat yang mengagetkan. Beliau menjawab lembut setengah membungkuk hormat. Ah mungkin beliau sungkan pikirku. Kutanya lagi eeh... beliau tetap memberi jawaban yang sama, menolak menyebut nominal rupiah. Agar tidak berlama-lama akhirnya saya memberi lembaran rupiah yang menurutku lebih dari cukup. Beliau tersenyum puas sambil mengucapkan terimakasih berulang-ulang.

SeIkhlasnya!

Sulit bagi saya untuk mengkonversi kata "SeIkhlasnya" menjadi angka dalam rupiah. Dan bukan nilai rupiahnya yang membuatku tersentak tapi ketulusan dan keramahan si bapak yang membuatku terkagum-kagum. Di jaman penuh hedonisme ini ternyata masih ada orang-orang baik yang sederhana seperti si bapak sang pengayuh becak. Satu setengah jam bersama bapak hanya dihargai "seIkhlasnya".

Tukang becak itu benar-benar telah menampar saya, sehingga terbangun dari tidur saya selama ini untuk benar-benar mengerti apa itu arti kata 'Ikhlas'.

Mudah-mudahan!

Tabik erat,

Parjalpis, Siantarcity

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun