Mohon tunggu...
Saumiman Saud
Saumiman Saud Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati

Coretan di kala senja di perantauan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Tertindas, Tidak Terhempas

9 September 2015   02:53 Diperbarui: 9 September 2015   03:18 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Allah turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan", Sekali lagi kita sering salah menafsirkan ayat ini; kita hanya memandang dari sudut kesenangan jasmani saja. Seorang penulis bernama Vernon Ground mengatakan; Kalau kita bebas dari penyakit , kalau kita selalu punya uang banyak di bank, kalau kita hidup di rumah yang mewah dan menikmati barang-barang elektronik yang mutakhir; kalau kita mempunyai pakaian yang bagus dan berlibur panjang dengan kapal pesiar Awani.......itulah yang sering kita anggap sebagai kebaikan.

Sayang sekali kita sering terjerumus menjadi korban kebudayaan dan materialistis, sehingga dalam menjalani iman kekristenan, sadar maupun tidak; kita cenderung menyamakan keberhasilan dengan kebaikan, kesenangan sama dengan kebaikan, kecantikan sama dengan kebaikan; semua persamaan ini jauh dari pengajaran rasul Paulus.

Mattew Henry, seorang penafsir Alkitab, pada suatu hari pernah mengalami perampokan. Dalam biografinya ditulis sebagai berikut: Pertama-tama aku bersyukur kepada Tuhan sebab selama ini aku belum pernah dirampok. Kedua aku bersyukur kepada Tuhan sebab perampok itu mengambil dompetku, bukan hidupku. Ketiga, aku bersyukur kepada Tuhan sebab sekalipun perampok itu mengambil semuanya namun tak terlalu banyak isinya. Keempat, aku bersyukur kepada Tuhan sebab aku yang dirampok bukan aku yang merampok. Mattew Henry dapat bersyukur kepada Tuhan dalam keadaan yang tidak baik, sebab dia tahu apa yang terjadi di dalam dirinya Allah turut bekerja dan seantiasa mendatangkan kebaikan.

Kitapun dapat bersyukur kepada Tuhan jikalau kita mampu melihat segi positif dalam setiap peristiwa kehidupan kita. Sering kita begitu terhisap pada sisi negatifnya. Kita selalu memperhitungkan sisi kerugiannya, jarang kita lihat keuntungannya. Roma 8:29 "Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya". Konsep rasul Paulus ialah bahwa segala sesuatu yang menjadikan dia lebih menyerupai Kristus itu baik, tanpa mempertimbangkan reaksinya terhadap kenyamanannya, kesehatannya, keberhasilannya, atau kesenangannya. Serupa dengan Kristus tidak selamanya hidup subur di tengah kesenagan materi. Banyak di antara orang kristen yang paling menyerupai Kristus telah dibebani dengan kesehatan yang paling buruk. Derita yang bertubi-tubi. Sukses di bidang usaha telah terbukti merupakan tanda kematian bagi kekudusan. Dalam mencapai kesenangan, orang sering kehilangan kesenangan. Dalam suka-cita dunia sering kali orang tidak memiliki suka-cita surgawi. And pilih yang mana?

2. TURUT BEKERJA

"Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan" Hati yang mengasihi Allah dapat melihat Dia yakni Allah sedang sibuk bekerja bahkan dalam peristiwa yang paling menghancurkan hati dan yang paling tidak diharapkan dalam hidup ini. Segala sesuatu akan mendatangkan kebaikan karena Allah turut serta bekerja di dalamnya; mengubah bencana menjadi berkat dan tragedi menjadi kemenangan. Kerja Tuhan tidak selalu dapat dilihat dengan nyata. Sehingga sesungguhnya, sering kali nampaknya Tuhan seperti tidak bertindak apa-apa.

Apakah ayat ini masuk akal bagi orang Kristen? Sangat masuk akal tentunya; ya sesungguhnya ayat ini hanya berlaku bagi orang Kristen. Kuncinya adalah kalimat pertama ini, "Allah turut bekerja, sehingga menghasilkan yang baik untuk orang-orang yang mengasihi Dia" Ini syaratnya yang pertama; mengasihi Allah adalah hal yang seharusnya merupakan kerinduan orang kristen. "Kita mengasihi Allah karena Allah terlebih dahulu mengasihi kita" (lihat 1 Yoh 4:19). Masalahnya adalah kita lebih mudah mengasihi Allah bila keadaan kita berjalan lancar. Jika keadaan kita tidak lancar sering kali kita merasa kasihan pada diri sendiri; bukan datang memuji Allah

Kejadian-kejadian sehari-hari kita, baik yang menyedihkan maupun yang menyenangkan merupakan bahan dasar yang dipakai Allah untuk menenun kehidupan kita. Kita ibarat sebuah gambar ukiran, sedikit demi sedikit diukir, ditusuk, dibelah; sakit memang, pedih memang; tetapi tunggu saatnya, bila sudah selesai, akan menghasilkan sebuah lukisan ukiran yang sangat indah dan mahal harganya.

Jikalau kita mengikut sertakan Allah di dalam peristiwa-peristiwa hidup ini, maka yang kacau-balau akan menjadi beres. Allah terlalu baik hati untuk melakukan sesuatu yang "kejam" dan terlalu bijaksana untuk melakukan kesalahan.

3. MENCAKUP SEGALA SESUATU

"Segala sesuatu" itu berarti mencakup semua; yakni benar-benar segala sesuatu; tidak ada yang tertinggal. Sakit-penyakit, kekecewaan, harapan yang hampa, kegagalan, kecelakaan yang dialami; bukankah secara manusia ini semua tidak mendatangkan kebaikan? Namun rasul Paulus dengan sangat tenang menjawab bahwa semua ini sesungguhnya mendatangkan kebaikan. Firman Tuhan mengatakan "Burung pipit-pun tidak jatuh ke tanah tanpa setahu Allah Bapa yang di Surga". Keadaan hidup kita rupanya sudah ditetapkan Allah sedemikian rupa; oleh sebab itu tidak ada hal yang kebetulan; jikalau kita menaruh pengharapan kita secara menyeluruh kepada Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun