Mohon tunggu...
Saumiman Saud
Saumiman Saud Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati

Coretan di kala senja di perantauan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

MENGAPA MASIH ADA JERITAN, 70 Th. MERDEKA?

8 Agustus 2015   00:46 Diperbarui: 8 Agustus 2015   01:57 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 MENGAPA MASIH ADA JERITAN, 70 TAHUN MERDEKA?

Menjelang Indonesia memperingati Hari Kemerdekaan yang ke 70 yakni 17 Agustus 2015 tentu segenap bangsa sedang mempersiapkan diri menyambutnya. Kita patut bersyukur karena Tuhan telah memimpin negara dan bangsa yang besar ini dengan beribu-ribu pulau dan ratusan suku di dalamnya, namun ada Bhineka Tunggal Ika dan Bahasa Indonesia yang dapat mempersatukan kita. Kemerdekaan merupakan cita-cita bangsa yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan dengan membayar harga yang mahal yakni nyawa dan segenap pengorbanan mereka.

Selama masa kemerdekaan kita telah melihat banyak perkembangan yang terjadi di Indonesia, pembangunan di sana-sini terlihat, kita tidak membantahnya. Namun sayangnya adalah berbarengan dengan itu ada oknum-oknum yang mengambil keuntungan diri sehingga mereka memperkaya diri sendiri, itulah yang kita sebut koruptor. Memang sejak jalam dulu sudah didengungkan masalah Koruptor itu, saya ingat istilahnya yakni KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme). Selogan ini sangat santer didengungkan hingga seluruh Indonesia, walaupun waktu itu belum ada alat komunikasi canggih seperti media social saat ini atau organisasi independent seperti KPK. Tetapi sekali lagi sayang seribu sayang, selogan itu hanya berupa selogan saja, praktek KKN tetap berjalan lancar-lancar saja; bahkan mereka yang ikutan mengumandangan slogan ini justru yang terlibat di dalamnya. Jikalau kepentingan sendiri telah merajalela dan menenmpatkan diri di atas kepentingan umum, maka rusaklah negara kita.

 

 

70 tahun Indonesia merdeka, mengapa kita tetap saja dijajah oleh Narkoba, dijajah oleh Koruptor, Dijajah oleh Ekonomi, sungguh menyedihkan jikalau diceritakan. Memang belakangan ini mulai bangkit dibeberapa daerah dengan para pemimpin yang berusaha menerapkan cara bersih di dalam memerintah secara berintegritas, namun acapkali bawahannya masih merasa memiliki kepentingan sendiri, mereka terganggu sekali sehingga mereka tidak mendukung pimpinannya. Hampir setiap hari kita membaca berita-berita miring dan aneh di jaman ini.  

Sebagai contoh :

1. Ada tokoh/ pejabat yang berani berkata lebih baik mereka memilih pemimpin yang koruptor dari pada pemimpin yang dari etnis tertentu.

2. Ada tokoh/pejabat yang berkata jikalau ada wanita di daerah mereka yang tidak berpakaian yang dituntut agama tertentu, maka wanita itu layak dioperkosa?

3. Ada tokoh/pejabat yang berani mengharamkan program pemerintah, walaupun sebenarnya program itu sendiri menurut kalangan orang banyak sangat berguna.

4. Ada tokoh/pejabat yang rela mengeluarkan banyak uang hanya untuk membeli nasi bungkus dan memberi uang saku kepada orang-orang yang tidak tahu apa-apa untuk demo di berbagai kota, sehingga jalanan menjadi macet, keindahan kota menjadi rusak, keamanan menjadi tidak terjamin, itukah kemerdekaan?

Contoh di atas hanya sekilas yang diingat penulis, masih ada ratusan bahkan ribuan kasus yang terjadi dan itu muncul setiap hari. Apakah para tokoh/pejabat itu tidak memiliki pekerjaan yang lain; hanya memakai waktu mereka berkata-kata miring?. 

70 Tahun Indonesia merdeka memang melahirkan kebebasan berpendapat dan berbicara; sehingga di TV, Sosial Media orang berani blak-blakan ngomong apa saja. Bahkan kadang muncul orang-orang yang tidak dapat menahan emosi berdiskusi dan rapat. Kita pernah melihat meja persidangan digulingkan, kita pernah melihat mereka yang sedang berdiskusi di tv lalu disiram air dan sebagainya. Kemudian di sosial media ada orang-orang yang begitu gamblang menulis statement yang bahkan menghina kepala negara. Apakah inilah kemerdekaan yang kita rindukan?

 

70 Tahun Indonesia merdeka semestinya negara kita sudah maju pesat. Jikalau memang kita saat ini memiliki kerinduan untuk membangun bersama negara kita tercinta, mari kita singsingkan lengan dan maju laksanakan bersama. Bagi mereka yang berada dan berdomisili di Indonesia maupun yang berada di Luar Negri kita bisa ikut ambil bagian dalam membangun negara ini. Semestinya para wakil negara di luar negeri memiliki program tertenmtu bagi masyrakat di Luar Negeri untuk memikirkan bagaimana mengambil bagian mendukung pembangunan negara tercinta, selama penyaluran dana bisa dipertanggung-jawabkan dan Korupsi diberantas tentu tidak sulit.

 

Ada ratusan bahkan ribuan mahasiswa tamatan Luar Negeri, mereka adalah orang-orang pintar dan genius, pemuda masa depan. Namun pernahkah negara memikirkan bagaimana merekrut mereka kembali untuk membangun Indonesia? Seringkali orang-orang hebat dari Indonesia yang sekolah di Luar Negeri dengan cepat dan jeli telah direbut oleh negara lain, karena kurang cepat dan perhatiaannya negara akan hal itu. Sayang sekali.

70 tahun Indonesia merdeka, kita tentu tidak mau lagi dikungkung oleh berbagai penjajahan dari luar. Sudah saatnya negara kita memproduksikan sendiri semua kebutuhan pokok kita. Kekayaan alam kita banyak yang dijajah dan dimonopoli oleh orang-orang tertentu sehingga terjadi GAP yang kaya dan miskin berkepanjangan hingga hari ini. Rakyat yang tinggal di tanah yang penuh dengan kekayaan alamnya, justru mereka hidup dalam kemiskinan.

Saat ini sudah 70 Tahun Merdeka, mau tunggu sampai kapan??

 

Salam dari San Francisco

 

Saumiman Saud

DIRGAHAYU KEMERDEKAAN INDONESIA KE 70

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun