Mohon tunggu...
Sauli MangaraTua
Sauli MangaraTua Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNIVERSITAS MERCUBUANA

Sauli Mangara Tua Gultom - 41123010084, FAKULTAS TEKNIK SIPIL,PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DAN ETIK UMB - Prof Dr Apollo, M.Si.Ak,CA,CIBV,CIBV, CIBG;

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dikursus Edwin Sutherland dan Fenomena Kejahatan Korupsi di Indonesia

14 Desember 2023   23:14 Diperbarui: 14 Desember 2023   23:14 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi korupsi Foto: Ilustrasi: Edi Wahyono

bantenekspose.id
bantenekspose.id

Apa saja Dampak jika melakukan korupsi terhadap suatu negara ?

1. Korupsi Memperlambat  Pertumbuhan ekonomi

Data Indeks Persepsi Korupsi  Transparency International menunjukkan  tingkat korupsi rendah di negara-negara maju.Di sisi lain, tingkat korupsi sangat tinggi di negara-negara berkembang.Data  menunjukkan bahwa korupsi dikaitkan dengan  pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah, PDB per kapita yang lebih rendah, kesenjangan ekonomi, dan peningkatan sumber daya manusia.Korupsi tersebar luas di sektor perizinan dan pengadaan barang dan jasa di negara-negara berpenghasilan rendah dan berkembang.Pengusaha di negara-negara ini menggunakan modal dan koneksi mereka untuk menyuap, mendapatkan persetujuan, dan memanipulasi kebijakan dan mekanisme pasar.Namun sebagian partai politik menyetujui kondisi tersebut dengan dalih bahwa korupsi adalah teori "minyak untuk perekonomian" atau "minyak untuk roda".Mereka berpendapat bahwa suap untuk mendapatkan izin memudahkan perusahaan mempercepat pengembangan dan  produksi.

Situasi ini sering terjadi di negara-negara dengan sistem kelembagaan yang lemah dan proses perizinan yang rumit.Transparency International menulis dalam sebuah majalah bahwa meskipun membiarkan korupsi dapat mengurangi biaya bisnis dalam jangka pendek, hal ini mempunyai dampak yang sangat merugikan dalam jangka panjang.Kerugian yang ditimbulkan antara lain berkurangnya pendapatan pemerintah di sektor pajak dan perizinan, terkikisnya legitimasi lembaga negara, melemahnya penegakan hukum, terciptanya ketidakpercayaan di kalangan investor, serta munculnya monopoli dan oligopoli yang merugikan persaingan usaha.Hanya dalam situasi seperti ini perusahaan  yang punya uang akan berkembang, karena mereka bisa menyuap pihak berwenang.Akibatnya, harga barang diatur oleh segelintir orang dan tidak ada pemerataan ekonomi.Fakta ini menunjukkan bahwa korupsi bukanlah pelumas perekonomian, melainkan ``wheel-scraper'' atau penghambat roda perekonomian.

2. Korupsi Menurunkan Tingkat Investasi

Mengutip buku Business Integrity Module -- Social Impact of Corruption, berbagai penelitian menunjukkan bahwa korupsi dapat menurunkan tingkat investasi suatu negara, khususnya Foreign Direct Investment (FDI) atau penanaman modal asing langsung (foreign direct investment) yang menunjukkan adanya gender.Situasi ini terjadi ketika investor asing cenderung berinvestasi di negara-negara dengan tingkat korupsi yang rendah.Mereka percaya bahwa berinvestasi di negara-negara korup memiliki biaya transaksi yang tinggi akibat pemerasan dan penyuapan.Akibatnya, kepentingan mereka tidak maksimal di negeri ini.Investor yang masuk ke negara ini juga cenderung merupakan investor yang korup.Investor jenis ini biasanya menghasilkan produk dengan kualitas buruk, namun mungkin tetap menjalankan bisnisnya karena bersedia membayar suap.Dalam buku hariannya pada tahun 1995, Paolo Mauro memberikan bukti empiris bahwa meskipun investasi asing penting bagi suatu negara, korupsi mengurangi rasio investasi terhadap PDB dan menyebabkan penurunan tingkat investasi dan pertumbuhan ekonomi.

 IMF menganggap investasi asing langsung sebagai bentuk investasi yang tahan  krisis.Selain menghasilkan pendapatan dari  pajak, penanaman modal asing juga mempunyai manfaat lain seperti membuka  lapangan kerja yang luas, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, melakukan transfer teknologi dalam negeri, dan mendorong persaingan usaha yang sehat di pasar dalam negeri.

3. Korupsi Menurunkan Kualitas Sarana dan Prasarana 

Penetapan anggaran yang dimanipulasi untuk kepentingan individu dan kelompok dapat mengakibatkan menurunnya kualitas sarana dan prasarana negara.Hal ini  karena korupsi administratif menyebabkan misalokasi sumber daya.Di bidang ekonomi, misalokasi ini mengakibatkan alokasi anggaran tidak tepat.Pada akhirnya, porsi yang sesuai tidak dialokasikan pada anggaran pembangunan infrastruktur untuk pembangunan ekonomi.Tentu saja, menambahkan hal ini akan berdampak buruk pada anggaran infrastruktur Anda.Anggaran sudah rendah dan oknum-oknum yang tidak bermoral melakukan pemotongan anggaran.Dampaknya, kualitas infrastruktur yang dibangun menjadi rendah.Infrastruktur yang kurang lancar dapat membatasi akses masyarakat terhadap pusat-pusat ekonomi dan  pertumbuhan.Hal ini  berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.Selain itu, infrastruktur yang di bawah standar juga dapat membahayakan keselamatan masyarakat.Silakan coba bayangkan.Jika pembangunan jembatan dilakukan dengan material di bawah standar dan tidak memenuhi standar, bencana hanya tinggal menunggu waktu saja.

4. Korupsi Menciptakan Ketimpangan Pendapatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun