Mohon tunggu...
Sauli MangaraTua
Sauli MangaraTua Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNIVERSITAS MERCUBUANA

Sauli Mangara Tua Gultom - 41123010084, FAKULTAS TEKNIK SIPIL,PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DAN ETIK UMB - Prof Dr Apollo, M.Si.Ak,CA,CIBV,CIBV, CIBG;

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gaya Kepemimpinan Ki Hadjar Dewantara pada Upaya Pencegahan Korupsi

12 November 2023   09:35 Diperbarui: 12 November 2023   09:35 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber:Wikimedia Commons CC-BY-4.0/Tokoh Indische Partij

Kontinuitas Artinya pembangunan yang dilakukan harus berkelanjutan, dilakukan secara terus menerus dengan perencanaan yang baik,Suatu kondisi yang baik tidak bisa dicapai secara instan, seperti sulap,Setiap langkah pengembangan dilakukan dengan rencana yang matang.Dengan perencanaan ini, satu fase dilanjutkan ke fase berikutnya melalui evaluasi dan perbaikan yang tepat,Pertumbuhan yang tiba-tiba diikuti hilangnya antusiasme beberapa waktu kemudian tidak akan menghasilkan perubahan jangka panjang yang signifikan.

2.Konvergensi.

Konvergensi Artinya, pembangunan yang dicapai bisa berasal dari berbagai sumber eksternal, bahkan dari kegiatan pendidikan di luar negeri,Ki Hadjar juga mempelajari berbagai metode pendidikan global, seperti Maria Montessori, Froebel dan Rabindranath Tagore.Kita dapat mempelajari praktik-praktik ini dan kemudian menyesuaikannya dengan kebutuhan kita,Saat ini teknologi informasi sudah sedemikian kompleks sehingga guru atau kepala sekolah dapat mempelajari berbagai kemajuan pendidikan dari mana saja dan kapan saja.

3.Konsentrisitas.

Konsentrisitas Artinya, pembangunan pendidikan yang dicapai haruslah dilandasi oleh kepribadian kita sendiri,Tujuan utama pendidikan adalah membimbing tumbuh kembang anak secara optimal, berdasarkan ciri khas budayanya.Jadi, meskipun Ki Hadjar menganjurkan agar kita mempelajari kemajuan negara lain, namun tetap berpusat pada ciri budaya kita sendiri.Pendidikan yang langsung menggunakan teori dan landasan budaya negara lain (termasuk negara maju) tanpa adanya kajian, penyesuaian, dan evaluasi tidak akan mencapai kemajuan.

Apa saja konsep ki hadjar dewantara dan implementasinya?

Konsep pendidikan yang diciptakan oleh Ki Hajar Dewantara pada dasarnya sejalan dengan peningkatan kualitas pembangunan sumber daya manusia Indonesia dan pembangunan nasional yang berkarakter bangsa Indonesia.

Kita mengenal konsep pemikirannya sebagai Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa dan Tut Wuri Handayani.Ing Ngarsa Sung Tuladha Istilah Ing Ngarsa Sung Tuladha artinya memimpin dengan memberi contoh yang baik,Dalam perjalanannya, mereka bisa menjadi pemimpin, guru atau siapapun yang akan menjadi teladan yang baik bagi seluruh pengikutnya.Ing Madya Mangun Karsa Konsep kedua yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara adalah Ing Madya Mangun Karsa yang artinya "orang yang membangun atau menciptakan gagasan".Tut Wuri Handayani Tentu terdengar familiar, anda pasti pernah mendengar istilah ,istilah ini terpampang di logo Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.Tut Wuri Handayani artinya "dari belakang seorang pendidik harus memberi semangat dan membimbing peserta didik".Dikenal juga dengan sebutan "pendidik", mereka tentu akan memberikan edukasi agar siswanya sendiri dapat melakukan perubahan positif.

Apa saja panca darma ki hadjar dewantara ?

Panca Dharma Pendidikan Dalam pemikiran lain, Ki Hadjar Dewantara juga merumuskan apa yang biasa disebut dengan Pokok-Pokok atau Panca Dharma Pendidikan Taman Siswa Tahun 1922 -- yang jika diperhatikan dan direnungkan akan mempunyai hubungan langsung dengan situasi pendidikan saat ini.

  • asas kemerdekaan

asas kemerdekaan yaitu hak untuk mengatur sendiri kehidupannya dengan memperhatikan keadaan dan keadaan kehidupan bermasyarakat,Kemandirian harus dipahami sebagai kesadaran diri yang dilandasi nilai-nilai kehidupan yang luhur, sebagai individu atau anggota Masyarakat,Disiplin diri mengandung arti kesediaan untuk mengikuti aturan dan norma yang disepakati baik tertulis maupun tidak tertulis, serta didasari oleh kesadaran akan pentingnya ketertiban dan saling menghargai dalam kehidupan bermasyarakat,Kemerdekaan yang disebutkan di atas, dalam arti mutlak, bukanlah kebebasan tanpa hukum,Hak dan kewajiban tetap dalam koridor wajar, yang juga dibatasi hak dan kewajiban orang lain,Artinya, tidak dibenarkan, misalnya, seorang guru, atau bahkan orangtua anak, melakukan tindakan-tindakan yang melanggar kemanusian meskipun punya dalih sebagai pengayom,Begitu pula sebaliknya, hubungan anak kepada orangtua/guru, tidak bisa melakukan tindakan melanggar hukum atas dasar kebebasan.

  • kodrat alam,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun