Mohon tunggu...
Aris P. Zebua
Aris P. Zebua Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seharusnya pendidikan merupakan hadiah bagi semua orang | Blog pribadi: satyaaris.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan dan Pembentukan Pola Pikir

29 April 2019   21:34 Diperbarui: 1 Juli 2021   08:27 3265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baca juga: Pentingnya Memahami Kekuatan Pola Pikir

Orang yang berpikiran statis akan kesulitan menghadapi hal-hal baru yang lewat di depannya karena sibuk dengan diri sendiri. Hanya orang yang memiliki growth mindset yang mampu menghadapi dunia seperti itu. Orang yang terus mengembangkan potensi diri, berani mempelajari hal-hal baru, tidak takut terhadap tantangan ataupun kegagalan.

Seorang pendidik bisa memulai dari dirinya sendiri dengan cara terus mengembangkan diri dan kompetensinya. Guru harus menjadi teladan dalam hal cara berpikir agar lebih efektif dalam mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik. 

Guru sebaiknya memberi pujian atas usaha atau kerja keras anak dalam menggapai hasil belajar yang baik. Memberi penghargaan pada proses, bukan pada hasil semata. Guru harus terlebih dahulu membebaskan diri dari fixed mindset. Tidak mungkin seorang guru dengan fixed mindset dapat menuntun peserta didik untuk memiliki growth mindset.

Demikian pula dengan sekolah. Kalau mau jujur, masih banyak sekolah yang malah menghambat cara berpikir siswa untuk berkembang/bertumbuh. Oleh karena itu, kepemimpinan sekolah harus bisa menciptakan budaya sekolah yang dapat membentuk pola pikir bertumbuh (growth mindset) pada setiap warga sekolah - baik tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik. Tradisi lama yang membeda-bedakan peserta didik karena nilai rapor atau sejenisnya perlu dihapuskan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun