Mohon tunggu...
Aris P. Zebua
Aris P. Zebua Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seharusnya pendidikan merupakan hadiah bagi semua orang | Blog pribadi: satyaaris.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Era Digital dan Pendidikan Indonesia

31 Agustus 2018   22:36 Diperbarui: 31 Agustus 2018   23:04 1283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumen pribadi foto bersama sehabis seminar

Kekurangan dari "jawaban tunggal" antara lain mematikan kreativitas dan membuat malas belajar, tidak ada kebenaran lain, mudah menyalahkan, tidak mau mendengar pendapat lain, dan memaksakan pendapat sendiri. Bukankah hal ini yang terjadi? Mungkin mahasiswa yang sedang menulis skripsi memahaminya hehe.

III

Tidak semua bisa aku jelaskan di sini apa yang disampaikan di seminar tersebut. Tapi ada yang menarik ketika sesi workshop. Dibuka dengan instruksi kepada peserta untuk berpasangan. Lalu diminta untuk saling menanyakan alasan memakai baju yang saat itu dipakai. Kemudian dilanjutkan dengan jenis kainnya apa? Kita jarang sekali menanyakan hal-hal sederhana seperti itu. Kita lupa bahwa ilmu pengetahuan berkembang pesat dari pertanyaan sederhana. Orang Indonesia memang jarang atau malu bertanya karena takut dianggap bodoh.

Berkaitan dengan tema seminar, peserta diminta untuk menggunakan smartphone masing-masing untuk mencari manfaat dari garam. Sebelumnya pemateri telah menanyakan apa manfaat garam dan bisik-bisik pun terdengar. Kebanyakan menjawab untuk penyedap rasa, pengewet, mencegah pembusukan.

Tetapi setelah mencarinya menggunakan smartphone, ternyata manfaat garam banyak sekali - mulai dari bumbu makanan, kosmetik, hingga mencairkan salju dan masih banyak lagi. Peserta, termasuk saya, tidak menyangka sebanyak itu. Poinnya adalah manfaat smartphone semaksimal mungkin, maka ia akan sangat berarti bagi pengetahuan kita.

Seterusnya pemateri meminta peserta untuk mencari negara dengan garis pantai terpanjang di dunia. Indonesia urutan kedua setelah Kanada. Lalu peserta diminta untuk mencari 10 negara penghasil garam di dunia. Semuanya menggunakan smartphone. Hasilnya Indonesia tidak termasuk penghasil garam terbesar, meskipun dikelilingi oleh lautan yang luas. Mengapa? Silakan jawab sendiri hehehe.

Bayangkan jika pemanfaatan gadget lebih optimal dalam pembelajaran sekolah. Guru bukan lagi sumber utama pengetahuan. Ada kemungkinan bahwa siswa lebih tahu dari guru. Peran guru adalah membimbing dan mengarahkan siswa dalam berinteraksi selama pembelajaran. Menciptakan pembelajaran yang mendorong rasa ingin tahu siswa dan membimbing mereka menemukan jawaban atau pemecahan masalah.

IV

Dr. Nurhattati, pemateri lain, mengatakan bahwa pendidikan harus diarahkan untuk kebutuhan generasi kita di masa mendatang. Bukan mempertahankan - apalagi memaksakan - kondisi saat ini. Generasi kita akan hidup dengan kondisi yang berbeda dengan saat ini. Peran orang tua dan guru adalah menyiapkan mereka.

Kebiasaan buruk para pendidik adalah selalu mengatakan "dulu di zamanku...." atau "kami dulu seperti ini dan seperti itu", dan lain sebagainya yang berujung pada pelarangan total penggunaan gadget. Generasi masa depan akan menghadapi masalah mereka sendiri. Era mereka adalah era digital. 

Sudah bukan zamannya lagi menghalangi anak untuk mengunakan gadget. Yang diperlukan adalah pengarahan dan pendampingan dari orang tua atau guru. Dan hanya dalam kondisi tertentu yang memerlukan interaksi sosial, seperti saat kumpul keluarga atau sahabat, barulah gadget dibatasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun