Mohon tunggu...
Satya Anggara
Satya Anggara Mohon Tunggu... Lainnya - Academic Researcher and Investor

Menyajikan tulisan seputar dunia investasi, bisnis, sosial, politik, humaniora, dan filsafat. Untuk korespondensi lebih lanjut, silahkan hubungi melalui kontak yang tertera di sini.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Memahami Sisi Lain Industri Asuransi, Belajar dari Sejarah Kelam AIG dan Jiwasraya

31 Oktober 2020   08:00 Diperbarui: 2 November 2020   20:11 1323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lantas, apa yang bisa kita petik sebagai pelajaran, terutama untuk para agen yang hari-hari ini giat mencari nasabah baru serta para nasabah yang bergantung kepada perusahaan asuransi apabila sewaktu-waktu mengalami insiden yang sangat merugikan secara finansial?

Pertama, pahami karakteristik suatu perusahaan asuransi berikut produk dan mekanisme penghitungan atas kerugian yang ditanggung.

Pelajari dan pertimbangkan apakah perusahaan mampu menutupi seluruh klaim potensial di masa depan berdasarkan kemampuan finansialnya hari ini. Ingat, “black swan” senantiasa mengintai tanpa kita sadari. Bagaimana bila esok hari seluruh aset investasi perusahaan asuransi anda ludes? Seberapa besar cadangan kasnya dibanding potensi klaim? Apakah masih aman?

Kedua, pahami bahwa patokan perusahaan asuransi yang kuat bukan didasarkan pada polis yang berhasil dijual, melainkan dari persentase polis yang tidak diklaim.

Apa artinya bagi perusahaan memberikan asuransi kesehatan bagi jutaan orang apabila separuhnya akan melakukan klaim yang nilainya bisa puluhan hingga ratusan kali lipat premi yang dibayarkan?

Warren Buffett pernah menjelaskan mengapa ia menyukai bisnis asuransi mobil. Menurutnya, orang-orang yang memiliki asuransi mobil umumnya merupakan pengendara yang hati-hati sehingga potensi klaimnya cenderung rendah. Entah sebagai nasabah maupun agen, Anda ingin perusahaan asuransi pilihan Anda memiliki kemampuan finansial yang memadai, kan? Dengan demikian, Anda sebagai agen merasa tenang karena yakin perusahaan mampu membayar komisi, sedangkan sebagai nasabah Anda juga tenang karena yakin klaim Anda akan terbayarkan.

Ketiga, jangan malas mempelajari investasi perusahaan asuransi pilihan Anda.

Di mana saja investasi perusahaan tersebut tersebar? Jika pada obligasi, bagaimana rating obligasinya? Jika pada saham, apakah ada yang merupakan saham “gorengan”? Jika pada deposito, berapa bunganya dan seberapa baik reputasi banknya? Jika pada reksadana, bagaimana kinerjanya jika dibandingkan dengan IHSG? Dan jika pada anak perusahaan asuransi, bagaimana kemampuannya dalam menghasilkan uang bagi perusahaan induk? Lagi-lagi, ini berlaku bagi para agen dan nasabah.

Keempat, kenali manajemen perusahaan asuransi pilihan Anda.

Anda tidak perlu menjadi investor saham untuk wajib melakukan ini. Anda perlu memastikan bahwa bisnis perusahaan asuransi dikelola oleh orang yang tepat, baik dari sisi kompetensi maupun karakter. Cek rekam jejaknya dan apabila Anda belum merasa yakin, jangan menceburkan diri Anda di sana.

Terakhir, tetap tingkatkan literasi keuangan Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun