Mohon tunggu...
Darius Tri Sutrisno
Darius Tri Sutrisno Mohon Tunggu... Pramusaji - Penjaga warung kopi samiroto

Sadar belum tentu obyektif ;)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kesunyian Seorang Buruh

15 Juni 2019   09:03 Diperbarui: 15 Juni 2019   09:41 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan merokok sambil berjalan, si bujang menundukan kepalanya takut-takut ada lubang karena jalanan memang remang.

Sampai sudah di pemberhentian akhir. Melepas seragam, memasukannya dalam ember lalu mengambil handuk. Kali ini tidak ada antrian. Semua tetangga masih berada di jalanan mengais rupiah.

"Segar---selesai sudah." Punggung ditempelkan rata diatas kasur tipis. Makan malam yang telah direncanakan kandas dan akan di lunasi esok hari. Badan kelewat lelah, pikiran tersedot habis, dompet menipis dan besok kembali ke awal lagi selama enam hari. Sisa lima hari lagi, maka lima hari lagi runtinitas menguras tenaga itu berakhir.

Semua yang terberi oleh pendidikan, oleh alam, oleh Sang Kuasa, kian hari kian meredup. Kiat-kiat mati sebagai manusia segera mewujud.

Dengan mata terpejam Si Bujang berkata dan mengembuskan nafas panjang: "Cepatlah hari Minggu. Andai bisa dipercepat.." 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun