Mohon tunggu...
Satriyo Budi Utomo
Satriyo Budi Utomo Mohon Tunggu... Guru - Mengajar di sekolah khusus Islam terpadu yarfin, kuliah di universitas Pamulang jurusan pendidikan ekonomi

Saya senang belajar, berkawan, mengerjakan sesuatu yang baru dan menantang

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Peranan Pajak dalam Pembangunan Nasional Indonesia

23 Desember 2024   08:52 Diperbarui: 23 Desember 2024   08:52 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terletak di kawasan Asia Tenggara, Indonesia adalah sebuah negara berkembang dengan populasi besar dan beragam. Indonesia menghadapi tantangan kompleks dalam pembangunan nasional.

Penerimaan negara dari sektor pajak merupakan sumber utama pendanaan pembangunan di Indonesia. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang disusun setiap tahun sangat bergantung pada proyeksi penerimaan pajak. Dana yang terkumpul dari pajak kemudian dialokasikan untuk berbagai sektor prioritas seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan perlindungan sosial. Tanpa penerimaan pajak yang memadai, pemerintah akan kesulitan dalam menjalankan program-program pembangunan yang telah direncanakan, sehingga akan menghambat laju pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Pajak mempunyai peran sangat penting dalam pembangunan infrastruktur. Contoh nyata adalah pembangunan jalan tol, jembatan, bandara, dan pelabuhan. Proyek-proyek infrastruktur berskala besar ini membutuhkan investasi yang sangat besar dan pajak menjadi salah satu sumber utama pendanaan untuk merealisasikannya. Dengan infrastruktur yang memadai, konektivitas antar daerah akan meningkat, arus barang dan jasa akan lebih lancar, dan pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Di samping itu, pajak membiayai pendidikan. Jumlah dana dari pajak untuk pendidikan dipakai guna membangun sekolah-sekolah dan pelatihan guru serta prasarana pendidikan lainnya. Pendidikan yang berkualitas merupakan investasi jangka panjang yang meningkatkan kualitas SDM Indonesia. Jumlah SDM yang terampil dan berpendidikan tinggi akan menjadi lokomotif pokok pembangunan ekonomi dan majunya bangsa.

Di sektor kesehatan, pajak juga berkontribusi besar dalam pembiayaan layanan kesehatan masyarakat. Dana dari pajak digunakan untuk membangun rumah sakit, puskesmas, dan klinik serta membiayai program-program kesehatan masyarakat seperti imunisasi dan pengobatan gratis. Kesehatan masyarakat yang baik merupakan prasyarat untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat.

Tantangan dan Permasalahan dalam Pengelolaan Pajak di Indonesia

Meskipun pajak memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan, Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan dan permasalahan dalam pengelolaan pajak. Salah satu tantangan utama adalah rendahnya rasio pajak terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Rasio pajak Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara. Rendahnya rasio pajak ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

- Tingginya Tingkat Informalitas: Sektor informal di Indonesia masih cukup besar, dan banyak pelaku ekonomi informal yang tidak   membayar pajak. Hal ini menyebabkan potensi penerimaan pajak yang hilang cukup signifikan.

- Sistem Administrasi Pajak yang Belum Optimal: Sistem administrasi pajak di Indonesia masih perlu ditingkatkan untuk mempermudah wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya dan untuk mencegah terjadinya praktik penghindaran pajak.

- Rendahnya Kesadaran Wajib Pajak: Tingkat kesadaran wajib pajak di Indonesia masih perlu ditingkatkan. Banyak wajib pajak yang belum memahami pentingnya membayar pajak dan belum taat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun