Mohon tunggu...
Satrio A.
Satrio A. Mohon Tunggu... Mahasiswa - saya merupakan mahasiswa universitas muhammadiyah surabaya

saya beralaman di bima NTB tepatnya di kabupaten bima, hobi saya bermain bola

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tradisi Suku Bima yang Unik dan Masih Ada hingga Sekarang

22 November 2024   12:00 Diperbarui: 22 November 2024   12:10 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masyarakat Bima sering menyebutnya dengan Uma Lengge. Hasil tani yang telah panen dinaikkan bersama-sama dengan Uma Lengge dan disimpan untuk cadangan pangan. 

Tradisi Ampa Fare telah ada sejak abad ke-8. Tradisi ini mengandung makna doa dan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang banyak serta mengajarkan hidup hemat.

3. Mbolo Weki

Arti Mbolo Weki adalah mbolo (bundar atau melingkar) dan weki (kumpulan, sekelompok, atau kerumunan). Maka, Mbolo Weki dapat diartikan sebuah musyawarah lingkungan keluarga maupun kegiatan berkumpul dengan tujuan mempererat hubungan antar keluarga.

Tradisi Mbolo Weki dilakukan dengan tujuan mempersiapkan suatu kegiatan penting sebuah keluarga suku Bima, seperti acara pernikahan.

4. Tenun Tembe Nggoli

Perempuan suku Bima pada zaman dahulu mempunyai keahlian menenun. Keahlian ini kemudian diwariskan turun-temurun kepada anak cucu dan terus diturunkan ke generasi berikutnya. Hasil tenun yang terkenal di Bima, salah satunya adalah Tembe Nggoli.

5. Peta Kapanca

Peta Kapanca adalah ritual khusus calon pengantin perempuan suku Bima sebelum menikah. Ritual dilakukan satu hari sebelum akad.

Kapanca atau daun pacar dihaluskan dan dipancarkan di kedua telapak tangan calon pengantin perempuan oleh ibu-ibu pemuka adat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.

Itulah tradisi suku Bima yang masih ada hingga sekarang. Semoga bermanfaat! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun