Mohon tunggu...
Satrio Ernesto Utomo
Satrio Ernesto Utomo Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa SMP, Junior Programmer, Fotografer

Siswa SMP yang melihat pendidikan dalam sudut pandang yang berbeda

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pasti Berhasil! Tips Mengubah Cemoohan Menjadi Kesuksesan

15 November 2024   18:48 Diperbarui: 15 November 2024   18:52 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memang pada awalnya, kita pasti memasukkan kata-kata orang ke dalam hati. Tapi sebenarnya, siapa yang peduli dengan kata-kata itu? Kadang-kadang, orang yang mencemooh sudah melupakan perkataan mereka, tetapi kita masih menyimpannya di dalam hati.

Ingat! Kita punya tujuan yang ingin dicapai. Kita tidak punya waktu untuk mengurus hal-hal yang tidak produktif seperti itu. Lakukan hal-hal yang kita mau, kegiatan yang kita suka, dan capailah tujuan kita tanpa mendengarkan cemoohan orang lain. Yang perlu kita lakukan adalah fokus, terus tingkatkan, dan jangan pernah berhenti jika hal itu positif.

3. Periksa batin

Dunia dewasa ini sering memperkenalkan istilah baru, salah satunya adalah "playing victim." Istilah ini menunjukkan seseorang yang sebenarnya salah, tetapi tetap menyalahkan orang lain. Orang yang "playing victim" sering membuat kita merasa bersalah, padahal bisa jadi kita tidak bersalah.

Kita mungkin sering merasa sakit hati karena cemoohan orang lain. Tapi, kadang kita sendiri yang membuat mereka bersikap demikian tanpa sadar, seperti dengan menunjukkan sikap atau ekspresi yang tidak wajar. Hal itu bisa memancing cemoohan dan celaan datang dengan sendirinya. Jangan sampai kita merasa terus dicemooh, padahal kita sendiri yang menyebabkannya.

Kita perlu memeriksa batin kita: apakah mungkin saja kita masih sering berperilaku aneh? Ataukah ada yang salah dengan diri kita yang membuat orang mencemooh?

4. Maafkan orang-orang yang telah mencemooh kita

Langkah terakhir adalah memaafkan orang-orang yang pernah mencemooh kita. Mengapa harus memaafkan mereka? Karena dengan memaafkan, kita bisa terbebas dari beban dendam dan merasa lebih damai di hati.

Setelah memaafkan mereka, ulangi langkah-langkah ini secara berkelanjutan. Saya yakin, kita pasti bisa menjadi sukses berkat cemoohan mereka.

Terima kasih telah membaca artikel pertama saya ini. Mohon maaf jika ada kekurangan dalam tata bahasa saya. Semoga apa yang saya sampaikan bisa menjadi bahan refleksi kita sehari-hari.

Saya akan membuat artikel-artikel di Kompasiana yang dapat membantu teman-teman di luar sana menghadapi rintangan dalam pendidikan zaman sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun