Mohon tunggu...
Satrio hidayat
Satrio hidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa, akun ini bertujuan untuk menuntaskan tugas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Revitalisasi Gerakan Mahasiswa yang Mampu Memformulasikan Gagasan untuk Perubahan Sosial di Era Digital menuju Indonesia yang Makmur dan Berkeadilan

6 September 2024   12:55 Diperbarui: 6 September 2024   14:10 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam era digital, formulasi gagasan mahasiswa harus memenuhi dua kriteria utama: (1) relevansi dengan isu-isu sosial lokal dan global, dan (2) resonansi dengan generasi muda yang lebih terbiasa dengan bahasa dan budaya digital. Dalam hal ini, gerakan mahasiswa perlu lebih fokus pada isu-isu strategis seperti kesenjangan ekonomi, akses pendidikan, perubahan iklim, dan hak asasi manusia yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat. Penelitian ini menunjukkan bahwa gerakan yang mampu mengartikulasikan gagasan yang jelas, faktual, dan berdasarkan data lebih mungkin mendapatkan dukungan publik luas.

3. Kolaborasi dan Jaringan Sosial

Era digital memberikan akses lebih besar untuk berkolaborasi dengan berbagai aktor sosial lain, baik di tingkat nasional maupun internasional. Temuan penelitian ini menyoroti pentingnya gerakan mahasiswa untuk membangun jaringan koalisi yang kuat, baik dengan LSM, aktivis independen, maupun komunitas global. Kolaborasi ini tidak hanya memperkuat posisi negosiasi gerakan mahasiswa, tetapi juga memperkaya perspektif dan strategi advokasi.

4. Tantangan yang Dihadapi Gerakan Mahasiswa di Era Digital

Meskipun teknologi digital membuka banyak peluang, terdapat pula sejumlah tantangan signifikan. Misalnya, polarisasi informasi di media sosial dan disinformasi sering kali mengaburkan pesan-pesan utama gerakan mahasiswa. Selain itu, kehadiran "aktivisme klik" (clicktivism) membuat sebagian besar partisipasi sosial bersifat dangkal, tanpa tindakan nyata di dunia fisik. Penelitian ini menekankan pentingnya mahasiswa untuk menggabungkan aktivitas digital dengan aksi di lapangan untuk mencapai hasil yang lebih substansial.

* Kesimpulan

Gerakan mahasiswa di era digital memiliki potensi besar untuk mendorong perubahan sosial, terutama melalui pemanfaatan teknologi digital untuk advokasi dan mobilisasi. Namun, untuk mencapai Indonesia yang makmur dan berkeadilan, mahasiswa harus mampu memformulasikan gagasan yang relevan dengan kondisi sosial kontemporer dan memastikan bahwa aksi mereka tidak terbatas pada dunia maya. Kolaborasi, jaringan sosial, serta pemahaman mendalam terhadap isu-isu lokal dan global sangat penting untuk memastikan gerakan mahasiswa tetap menjadi kekuatan signifikan dalam perubahan sosial.

* Rekomendasi

1. Pengembangan Literasi Digital Mahasiswa: Mahasiswa harus dilatih untuk lebih memahami penggunaan teknologi digital secara strategis dalam gerakan sosial, termasuk dalam hal penyebaran informasi, penggalangan dana, dan kolaborasi.

2. Penguatan Infrastruktur Gerakan: Universitas dan organisasi kemahasiswaan perlu menciptakan ruang-ruang diskusi yang mendorong mahasiswa untuk memformulasikan gagasan kritis dan solutif.

3. Mendorong Aksi Nyata di Luar Dunia Maya: Gerakan digital harus diikuti dengan aksi nyata di lapangan, termasuk melalui demonstrasi fisik, diskusi publik, atau kegiatan komunitas yang melibatkan langsung masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun