Darmi meneruskan hidup dengan menjadi kuli di sawah. Apa saja Darmi kerjakan. Mulai dari mencabuti rumput hingga menggembala kambing. Tak perlu waktu lama bagi Ucup untuk ikut serta. Segera setelah kedua kakinya cukup kuat berlari, Ucup telah resmi jadi kawan kerja Darmi.
Darmi tak punya cukup uang untuk menyekolahkan Ucup. Ucup juga tak kepikiran ingin sekolah, karena sejak awal hidupnya ia lebih banyak berbincang dengan kambing daripada anak manusia. Walau begitu, Darmi mengacari Ucup berbagai hal yang ia tau. Pada Usia 10 tahun, bermodalkan golok tua dan sumbangsih bambu dari tetangga, Ucup telah berhasil membuat kandang ayam sendiri. Ucup mungkin tak sekolah, namun ia bukan anak yang bodoh.
Walau tak pernah melihat langsung, Ucup bisa mengenali ibu, ayah dan kakeknya melalui album foto. Ucup tau kakeknya meninggal tertimpa tanah saat menggali tambang, tau pula bahwa ibu dan ayahnya masih hidup. Namun ia tak pernah ingin mencari.
"kalau kamu sudah besar, kamu susul ibumu" harap Darmi.
Ucup tak pernah menjawab keinginan Darmi sampai hari kematiannya tiba.
"Nini gausah cari ibu, cukup Nini"
Berkat bantuan para tetangga-yang salah satunya bekerja sebagai supir kontainer di priok-Amel berhasil ditemukan. Kini, menurut laporan si supir, Amel menikah dengan seorang pengusaha otomotif sukses nan mahsyur. Rumahnya di daerah kelapa gading, tiap hari minum smoothies, tiap minggu memandikan anjing pomeranian di salon hewan paling mahal se-DKI. Entah apa yang dipikirkan si supir hingga ia menceritakan detil-detil tak penting ini pada Darmi.Â
Berangkatlah Darmi beserta para pengawalnya ke Jakarta, menaiki carry tua berwarna merah muda. Mobil semakin penat sebab para tetangga nampaknya lebih antusias ingin melabrak Amel. salah satu dari mereka bahkan membisikan pada Darmi sebuah kalimat pembuka saat ia bertatap muka dengan putrinya nanti, disusul kalimat lain bila kalimat pembuka tidak berfungsi.
Di depan gerbang rumah megah itu Darmi terpaku. Hatinya berdebar, seperti tubuh putrinya memanggil-manggil dari dalam, minta dipeluk.Â
"Ini rumah bu Amel pak?" tetangga yang paling muda turun dan bertanya pada satpamÂ
"betul" jawab pak satpam dingin.