Seperti Johan Cruyff, ia adalah pembangkang. Membenci aturan dan tradisi, percaya bahwa pelatih jugalah seniman yang harus dihargai. Seperti Bill Shankly, ia berani menentang para petinggi.Â
Tuchel tidak takut untuk mengemukakan pendapat, menyejajarkan diri dengan pemilik klub dan menuntut setiap orang untuk bekerja keras agar ide-idenya terimplementasi dengan baik.
Begitulah para pemikir. Memegang teguh apa yang mereka percayai. Kalau Tuchel memilih nurut pada keputusan klub, pasti kini ia masih di Dortmund
Begitulah para Filsuf. Berjalan sendirian adalah hal yang lumrah. Penting memiliki sebuah gagasan, lebih penting lagi berani mengutarakannya. Kalau ia tak mendamprat wajah direksi, ia pasti masih di PSG kini.Â
Begituah John Lennon, Steve Jobs, dan Stanley Kubrick. mereka tidak akan jadi John Lennon, Steve Jobs, dan Stanley Kubrick kalau mereka setuju menyerah pada ide sendiri dan mengikuti ide orang lain.
Roman Abramovic kini memiliki pelatih/pemikir/filsuf brilian. Jangan coba mengerti dia Roman. Turuti saja apa maunya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H